Jakarta (ANTARA News) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengaku siap apabila rekening kampanyenya diawasi publik untuk mereduksi potensi politik uang.

"Saya terbuka apabila rekening kampanye di lihat dan diawasi agar dapat dikontrol publik arus uang yang masuk serta keluar," kata Dino di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Selasa.

Dia menilai politik uang selama ini masih menjadi momok di Indonesia sehingga harus direduksi dalam perpolitikan Indonesia.

Dino mengatakan sumber dana sudah dibuka dan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi sehingga bisa terpantau keluar-masuk dana kampanye.

Selain itu menurut dia, siapa saja boleh menyumbang untuk dana kampanyenya asalkan sesuai idealismenya dan tanpa syarat apapun.

"Mungkin saya (bakal) capres paling kere, pulang dari Amerika Serikat dari bandara minjam mobil. Namun saya senang dengan reputasi kere tapi jujur," ujarnya.

Menurut dia, waktu selama empat bulan kedepan akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berkomunikasi dan menyebarkan konsep nasionalisme unggul kepada masyarakat.

Langkah itu menurut dia dilakukan dengan berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia untuk menjelaskan visi misinya sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat.

"Saya selama tiga tahun bekerja di Amerika Serikat bahkan sampai konvensi berjalan. Hal itu memang agak ketinggalan namun masih ada waktu empat bulan untuk mempromosikan nasionalisme unggul," katanya.

Dino Patti Djalal pada Selasa (7/1) sore tiba di Indonesia setelah selama tiga tahun menjabat Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat.

Dino mengajukan pengunduran diri kepada Presiden SBY setelah memutuskan menerima undangan Komite untuk mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.(*)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014