Jakarta (ANTARA News) - Jumlah tunggakan listrik warga Jakarta dan Tangerang selama semester pertama tahun 2006 mencapai Rp228,6 miliar, kata Kepala Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Azwar Lubis di Jakarta, Jumat. Jumlah itu adalah tunggakan 441.685 pelanggan dari total 3.203.568 pelanggan PLN di Jakarta dan Tangerang. Sementara itu jumlah lembar rekening listrik dari tunggakan itu adalah 834.795 lembar, atau hampir dua kali lipat jumlah pelanggan yang menunggak. "Jadi masing-masing pelanggan rata-rata menunggak selama dua bulan," katanya. Azwar mengatakan jumlah tunggakan itu seharusnya menjadi tambahan pemasukan PLN selama enam bulan terakhir sebesar Rp1.476 miliar. Menurut dia, tunggakan itu secara otomatis akan menjadi beban PLN. Salah satu cara untuk mengatasi beban PLN akibat tunggakan tersebut adalah dengan melakukan pemutusan arus listrik sementara kepada pelanggan yang menunggak. Selain tunggakan, beban finansial PLN juga dikarenakan pencurian listrik dan peningkatan daya ilegal. Hal itu dikarenakan PLN hanya menerima pembayaran sesuai dengan daya pada awal pemasangan listrik meski pelanggan menggunakan daya listrik melebihi kesepakatan. Namun demikian, PLN tidak bisa memantau pencurian listrik tersebut secara serentak karena pendataan pencurian harus dilakukan langsung di lapangan. Ia juga belum mempunyai data pencurian dan pembesaran daya listrik tersebut. "Tapi dari pantauan di lapangan kami menemukan pelanggaran tersebut," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006