Banda Aceh (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh Irmawan meminta pemerintah untuk memperluas wawasan iklim kepada masyarakat petani dan nelayan di Tanah Rencong supaya mereka memahami lebih jauh mengenai kondisi alam.

"Petani dan nelayan harus diberi pemahaman iklim agar produksi dan keselamatan kerja terjaga dari kondisi alam, serta waktu mereka bertani maupun melaut benar-benar tepat," kata Irmawan saat membuka sosialisasi "Sekolah Lapang Iklim Tematik" yang digelar Stasiun Klimatologi Aceh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh Besar, Kamis.

Baca juga: Pemkot gandeng BMKG beri pemahaman nelayan Lhokseumawe soal iklim

Sekolah lapang iklim tematik merupakan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada petani terkait prediksi iklim agar waktu musim tanam bisa diperkirakan sesuai kondisi alam.

Karena itu, Irmawan berharap wawasan tersebut juga dilakukan untuk nelayan dan petani di pantai timur, barat selatan, serta daerah pegunungan. Ini penting, mengingat banyak komoditas terbaik dari Aceh, seperti coklat, kopi dan hasil pertanian lainnya.

"Kami di Komisi V DPR akan memperjuangkan pemahaman iklim ini dapat digelar secara luas di Provinsi Aceh," ujar Irmawan.

Sementara itu, Sekretaris Korpri BMKG Aceh Besar Edison Kurniawan menjelaskan bahwa Aceh Besar merupakan daerah penghasil padi terbesar di Aceh dengan lahan persawahan mencapai 40.000 hektare.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya petani di sana harus memahami kondisi iklim, apalagi saat ini sedang dalam pemanasan global.

Baca juga: Mentan ingatkan akses pupuk bersubsidi untuk petani tidak dipersulit

Baca juga: Kementan upayakan peningkatan produktivitas petani Aceh Besar


Memahami iklim penting agar dapat memasuki musim tanam lebih tepat. Karena, jika prediksi alam kurang tepat, bisa mempengaruhi turunnya hasil tanam, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

"Apalagi, berkembangnya hama penyakit disebabkan tidak berjalannya pola tanam yang baik, sehingga berpotensi mengancam daya tahan pangan kita. Oleh karenanya, memahami iklim sangat penting," kata Edison.
 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024