Jakarta (ANTARA) - Head of Go To Market PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) Marcella Pravinata mengatakan bahwa adopsi kebiasaan menabung otomatis nasabah Bank Saqu melalui fitur “Tabungmatic” naik hampir 3 kali lipat sejak diluncurkan pada November tahun lalu.

“Sejak kami mulai launching sekitar 6 bulan yang lalu sampai sekarang, peningkatan pengguna 'Tabungmatic' ini sudah menarik (nasabah) 3 kali lipat,” kata Marcella dalam diskusi “Unfiltered Live #5” di Jakarta, Kamis.

"Tabungmatic" memungkinkan nasabah Bank Saqu untuk dapat menabung secara otomatis. Uang kembalian dari setiap transaksi menggunakan QRIS di aplikasi Bank Saqu akan diubah menjadi tabungan yang disimpan di "Saku Booster" dengan insentif menabung sebesar 10 persen per tahun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Nasabah dapat menentukan nilai pembulatan yang diinginkan mulai dari Rp5.000, Rp10.000, dan Rp50.000. Semakin banyak bertransaksi menggunakan QRIS Bank Saqu, maka secara tidak langsung nasabah juga akan semakin sering menabung.

“Kalau kita melihat berapa banyak, sih, dari semua nasabah kita yang taruh dana di Bank Saqu yang menggunakan QRIS itu sudah di atas 40 persen. Jadi mulai dari mereka onboard, kemudian taruh dana, dan itu hampir setengahnya (total nasabah) mereka sudah menggunakan fitur QRIS,” kata Marcella.

Hingga saat ini, catat Marcella, jumlah nasabah Bank Saqu secara total telah menembus lebih dari 500 ribu nasabah sejak bank digital yang dimiliki BJJ ini diluncurkan pada November 2023. Menurut dia, kebanyakan dari nasabah yang bertransaksi menggunakan QRIS di Bank Saqu juga mengaktifkan fitur “Tabungmatic”.

Kebiasaan transaksi melalui QRIS dimanfaatkan oleh Bank Saqu untuk berinovasi, dengan tujuan utama membantu nasabah untuk membangun kebiasaan menabung. Lewat fitur Tabungmatic, Marcella mengatakan nasabah dapat mengelola keuangan menjadi lebih mudah, menyenangkan, dan menguntungkan.

Selain fitur yang inovatif, Bank Saqu juga menggelar insentif menarik seperti undian berhadiah motor Scoopy agar masyarakat semakin gemar menabung. Ke depannya, kata Marcella, Bank Saqu akan terus mengembangkan produk dan layanan untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan keuangan yang aman, menyenangkan, dan menguntungkan.

Berdasarkan laporan keuangan triwulanan, BJJ membukukan rugi bersih senilai Rp17,95 pada kuartal I 2024. Pada periode yang sama, bank yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab ini menyalurkan kredit sebesar Rp4,77 triliun dan menghimpun simpanan nasabah sebesar Rp5,45 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) net BJJ tercatat berada di level 0,26 persen, sedangkan loan to deposit ratio (LDR) di level 87,53 persen per akhir Maret 2024.

Baca juga: Bank Saqu catat jumlah nasabah capai 500 ribu per April 2024
Baca juga: Bank Saqu dukung program QRIS dan BI Fast dari Bank Indonesia
Baca juga: Bank Saqu jelaskan soal bunga simpanan tinggi hingga 10 persen


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024