Jakarta (ANTARA) - Tim atletik Indonesia berhasil mengukir prestasi pada ajang The 2nd Belt and Road Athletics Invitation Meeting yang berlangsung di Olympic Sports Center, Chongqing, China, pada 27 sampai 29 Mei.

Dalam kompetisi ini, Indonesia yang mengirimkan sepuluh atlet di berbagai nomor, berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu.

Pelari Sri Maya Sari sukses meraih medali perak dalam nomor lari 400 meter putri dengan catatan waktu 53,62 detik. Sementara pelari asal Sumatera Utara, Nela Agustin, berhasil meraih medali perunggu di nomor lari 200 meter putri dengan catatan waktu 23,63 detik. Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya para atlet yang telah berjuang maksimal.

“Di Asia, China menempati posisi teratas dalam atletik, bukan hanya dari segi prestasi tapi juga fasilitas dan pembinaan. Atlet kita mendapatkan kesempatan luar biasa dengan mendapat undangan dari China. Secara umum, kami sangat mengapresiasi hasil yang telah dicapai karena mereka telah menampilkan yang terbaik,” ujar Tigor seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.

Baca juga: Tim atletik Indonesia kejar tiket Olimpiade lewat kejuaraan di China

Sementara itu, Dina Aulia yang turun di nomor 100 meter gawang putri finis di peringkat kelima dengan catatan waktu 13,42 detik. Muhammad Fauzan yang berlaga di nomor 800 meter putra berhasil mencapai final dan menduduki peringkat ketujuh dengan catatan 1 menit 55,00 detik.
Novia Nur Nirwani yang berlaga di nomor 800 meter putri juga mampu mencapai final dan menempati peringkat ketujuh dengan catatan waktu 2 menit 09,21 detik.

Atlet lompat jangkit Maesaroh menempati peringkat ke-12 dengan lompatan sejauh 12,11 meter, sementara Febri Prasetyo yang berlaga di nomor lompat jauh menempati peringkat ke-14 dengan lompatan 7,04 meter. Eventinus Gebze yang turun di nomor lempar lembing putra mencatatkan lemparan sejauh 59,98 meter dan menempati peringkat ke-13.

Muhammad Arief yang berlaga di nomor lompat jangkit putra mencatatkan lompatan 14,94 meter dan menempati peringkat ke-14. Terakhir, Attina Nurkamila Intan yang juga berlaga di nomor lempar lembing putri mencatatkan lemparan 48,10 meter dan menempati peringkat ke-17.

Baca juga: PASI kirim tim estafet putra ikuti kejuaraan di Thailand

Tigor juga menyoroti prestasi Nela Agustin yang berpotensi memecahkan Rekor Nasional di nomor lari 200 meter putri. Lulusan PPLP Sumatera Utara ini mencatat prestasi luar biasa di nomor tersebut dengan melampaui rekor nasional sebelumnya 23,76 detik yang dipegang Alvin Tehupeiory sejak 2019.
“Kami sangat bangga dengan capaian Nela, namun hasil ini masih harus disahkan melalui tes doping dan Nela telah menjalani pengambilan sampel di China. Kami berharap hasil tes tersebut negatif sehingga kita bisa sahkan menjadi rekor nasional baru di nomor 200 meter putri,” ungkap Tigor. PB PASI juga menyampaikan terima kasih kepada BUMN holding pertambangan, MIND ID, atas dukungan mereka dalam bentuk sokongan pendanaan untuk pembinaan atlet-atlet atletik Indonesia.

“Hubungan antara PB PASI dan MIND ID adalah hubungan timbal balik. Kami memiliki kewajiban memberikan manfaat dalam bentuk prestasi atlet yang membanggakan. Saya harap atlet, pelatih, dan tenaga pendukung sadar akan hal itu dan terus menciptakan prestasi-prestasi yang membanggakan,” pungkas Tigor.

Baca juga: Atlet Indonesia ukir prestasi dalam Kejuaraan Atletik Asia U-20
Baca juga: Zohri catatkan waktu 10,37 detik pada kualifikasi Olimpiade di Osaka

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024