Beijing (ANTARA) - Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup China akan segera menerbitkan sebuah rencana untuk membentuk dan mengimplementasikan sistem pengelolaan jejak karbon terpadu, yang menandai kemajuan tambahan dalam upaya ramah lingkungan China.

Jejak karbon merupakan jumlah emisi dan pembuangan gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu produk, individu, rumah tangga, institusi, atau bisnis.

Jejak karbon produk mengukur total emisi karbon yang dihasilkan dalam seluruh siklus hidup suatu produk, mulai dari proses produksi hingga pembuangan.

Pei Xiaofei, juru bicara kementerian itu, mengatakan pada konferensi pers pada Rabu (29/5) bahwa rencana tersebut berisi serangkaian langkah-langkah khusus, termasuk langkah-langkah untuk menggalang upaya dari berbagai pihak. 

Rencana itu, ujarnya, juga mendorong penyelarasan aturan terkait secara internasional, memperkuat penghitungan jejak karbon produk, dan meningkatkan perlindungan hak milik.

Berbagai upaya juga akan dilakukan untuk mempercepat penelitian terkait metode penghitungan karbon untuk sejumlah produk utama seperti listrik, batu bara, dan bahan bakar minyak.

Langkah itu akan memberikan dasar yang kuat untuk penghitungan jejak karbon siklus hidup penuh produk hilir, kata Pei.

Sejumlah analis yakin pengelolaan jejak karbon yang efektif akan memfasilitasi target pengurangan karbon China.

Negara itu telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2024