Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 26 delegasi negara yang tergabung dalam konferensi krisis manajeman (crisis management conference/CMC), melakukan penanaman mangrove di Pulau Bidadari, Kabupaten Kepulauan Seribu.

"Total mangrove yang ditanam sebanyak 600 pohon," kata Kepala Biro Kerja Sama Daerah (Karo KSD) Pemprov DKI Jakarta, Marulina Dewi di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan penanaman dilakukan pada Kamis (30/5/2024) dan merupakan bagian upaya ramah dan cinta linkungan karena selain bagus sebagai pemecah ombak (water breaker) dan bagus untuk krisis iklim serta tidak semua negara memiliki mangrove.

"Kami mau memperkenalkan bahwa Jakarta itu bisa menggunakan mangrove untuk lingkungannya dan 'water breaker' juga," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan menambahkan, pada kesempatan itu juga ditampilkan atraksi petugas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta berupa operasi penyelamatan di air (water rescue).

"Jadi, memang tadi kita lihat ada tiga unit water rescue dan anggota-anggota penyelamatan yang kita skenario ada nelayan yang bermasalah pada mesin dan terjadi ledakan," katanya.

Pada aksi itu, mereka berhasil menyelamatkan diri dan melompat ke laut, lalu dilakukan penyelamatan oleh mereka baik yang dipermukaan air maupun 10 meter di bawah air. 

Crisis Management Conference (CMC) adalah konferensi tahunan Internasional yang diinisiasi oleh Tokyo Metropolitan Government (TMG), selaku sekretaris Network for Crisis Management (NCM).

Kota-kota anggota NCM adalah Jakarta, Delhi, Tokyo, Bangkok, Hanoi, Kuala Lumpur, Manila, Seoul, Singapura, Yangon, Ulaanbaatar, Taipei, New Taipei, London dan Jakarta ditetapkan sebagai kota tuan rumah CMC 2024.


Baca juga: BRIN: Tanam mangrove solusi bijaksana untuk melindungi pesisir
Baca juga: Pemprov DKI bidik peluang ekonomi dari karbon biru
Baca juga: TransJakarta gandeng aneka mitra tanam mangrove di pesisir DKI

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2024