Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan pihaknya terus mengintensifkan pemahaman literasi keuangan sebagai bentuk upaya pelindungan dan peningkatan kesejahteraan pekerja migran Indonesia (PMI) salah satunya dengan melibatkan Bank Indonesia.     

Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pemberdayaan ekonomi dan keuangan serta statistik PMI di Jakarta, Jumat, Kepala BP2MI Benny menyebut kerja sama antara kedua pihak sudah berjalin bahkan sejak BP2MI masih disebut sebagai Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebelum berganti nama pada 2019.

"Kita perkuat karena tantangan ke depan mengalami perubahan yang sangat luar biasa, dinamis bahkan, dan tentu PMI harus terus kita berikan literasi keuangan," ujar Benny kepada media usai penandatanganan nota kesepahaman itu.   

Literasi keuangan yang akan terus ditingkatkan pemahamannya, kata Benny, termasuk layanan pembayaran yang diperkuat sosialisasinya kepada tenaga kerja Indonesia melalui pembaharuan kerja sama antara BP2MI dan Bank Indonesia.  

Benny mengatakan hal itu sesuai dengan tujuan BP2MI untuk memastikan PMI merdeka dalam bentuk tidak mengalami eksploitasi ketika bekerja di negara penempatan dan memastikan mereka berdaya guna dengan pengetahuan yang luas.

"Selain kompetensi termasuk pengetahuan tentang literasi keuangan atau keuangan inklusi. Juga tentu tentang bagaimana mereka mampu mengelola dan manage keuangan yang mereka dapatkan setiap bulan dari gaji mereka," katanya.

Kerja sama antara BP2MI dan Bank Indonesia itu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan literasi terkait layanan sistem keuangan dan sistem pembayaran yang diberikan sebelum PMI berangkat maupun ketika berada di negara penempatan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka ketika kembali ke Indonesia.

Data BP2MI menunjukkan terjadi peningkatan PMI yang berkarya di berbagai negara penempatan dalam beberapa tahun terakhir, dengan data pada 2023 memperlihatkan 274.965 PMI ditempatkan. Angka itu naik dari 2022 sebesar 200.802 penempatan dan 72.624 pada 2021.

Baca juga: BI dan BP2MI kerja sama literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi PMI
Baca juga: Kepala BP2MI sebut pembebasan biaya penempatan PMI amanat UU
Baca juga: Kepala BP2MI ingatkan bahaya TPPO di pembekalan pekerja migran


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2024