Washington (ANTARA) - Mantan Asisten Menteri Keuangan Amerika Serikat Paul Craig Roberts mengatakan negara-negara Barat benar- benar terlibat dalam konflik di Ukraina yang sedang berlangsung dan juga memperluas konflik tersebut.

Roberts, kepada Sputnik, Jumat, menekankan bahwa konflik di Ukraina telah meluas sejak dimulainya konflik tersebut dengan negara-negara Barat yang mengirimkan semua senjata ke Ukraina, padahal pada awalnya negara-negara Barat menyatakan tidak akan mengirimkan senjata.

“Intervensi militer terbatas yang dilakukan (Presiden Rusia) Putin secara perlahan memungkinkan negara-negara Barat terlibat sepenuhnya dalam konflik sehingga memperluas perang,” ucapnya.

Ia turut mengomentari pengumuman terbaru dari Amerika Serikat yang menyatakan Presiden Joe Biden yang menyetujui serangan Ukraina dengan menggunakan senjata yang dipasok AS di dalam wilayah Rusia untuk tujuan balasan di wilayah Kharkiv, Ukraina.

Menurut dia, tidak ada alasan bagi rudal jarak jauh yang dipasok ke Ukraina oleh Washington kecuali untuk mencapai sasaran yang jauh karena rudal jarak jauh bukanlah senjata di medan perang.

“Jika rudal-rudal tersebut tidak dimaksudkan untuk digunakan sesuai tujuannya, mengapa memberikannya kepada Ukraina?,” ucapnya.

Baca juga: 100 tank bantuan Denmark, Jerman, Belanda untuk Ukraina tak berfungsi

Lebih lanjut Roberts mengatakan bahwa meskipun Rusia telah menang dalam tujuannya untuk membebaskan Donbas, wilayah tersebut bukanlah tujuan akhir bagi Barat.

Menurut dia, Putin telah memenangkan perang versinya yakni pembebasan Donbas, tetapi perang versi Washington tidak terbatas pada Donbas.

“Jika Putin tidak segera menggunakan kekuatan yang diperlukan untuk segera mengakhiri konflik, ia akan dihadapkan pada pasukan NATO di Ukraina Barat dan bergabungnya Ukraina di sebelah barat Dnieper ke dalam NATO dengan pangkalan rudal nuklir di perbatasan Rusia yang diperluas,” tutur dia.

Ukraina telah menerima sumbangan dan pinjaman miliaran dolar AS dari para sekutunya sejak Rusia melancarkan operasi militer khusus pada Februari 2022. Amerika Serikat telah memberikan lebih dari 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1.624 triliun) bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan.

Menanggapi itu, Rusia telah berulang kali memperingatkan negara-negara yang memasok senjata ke Ukraina bahwa mereka menganggap pengiriman bantuan militer sebagai sasaran yang sah.

Sumber : Sputnik

Baca juga: Anggota Kongres AS tolak pengiriman dana tambahan ke Ukraina

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2024