Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ingin Balai Benih Pertanian di kawasan Mijen, dikembangkan menjadi destinasi agrowisata yang dilengkapi dengan museum pertanian dan spot "Instagramable".

"Nantinya di sini ada museum pertanian, kemudian ada cafe juga di bagian depan Balai Benih. Cafenya ini mengambil bahan dari hasil peternakan sapi di sini juga," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jumat.

Hal ini disampaikannya usai panen padi organik varietas Inpari di Balai Benih Pertanian, Mijen, Kota Semarang.

Ia meminta Dinas Pertanian Kota Semarang menggarap secara serius lahan di Balai Benih Pertanian dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Ini tadi kami ajarkan anak-anak yang hadir untuk mengenal pertanian. Tentunya, pertanian yang modern," katanya.

Salah satunya, lewat panen padi organik oleh kelompok tani Sumber Rezeki yang menanam di lahan milik Pemerintah Kota Semarang di Balai Benih Pertanian seluas 8 hektare.

Melihat potensi pertanian yang luar biasa, Ita berharap dengan kolaborasi Pemkot Semarang bersama BRIN, dan kelompok tani bisa mewujudkan agrowisata pertanian di Balai Benih Pertanian Mijen.

Dengan konsep tersebut, lanjut dia, bisa menjadi upaya pemanfaatan ternak sapi yang hasil susunya bisa dijual, sekaligus menjadi tempat edukasi bagi anak-anak.

"Anak-anak nanti bisa ikut belajar cara memerah susu, memberi makan, jadi ini sebenarnya bisa dijadikan 'one stop tourisme', khususnya sektor wisata pertanian atau agrowisata," sebut dia.

Tak hanya itu, Ita juga berkeinginan disediakannya tempat edukasi bagi anak-anak untuk mengetahui cara menanam mulai dari pembibitan hingga panen.

"Akan ada tempat edukasi menanam yang nanti mungkin memanfaatkan satu atau dua petak sawah, untuk anak-anak belajar menanam. Sehingga mereka bisa merasakan secara langsung bertani," katanya.

Sementara untuk sekeliling Balai Benih Pertanian Mijen yang berupa area persawahan, kata dia, akan dipercantik dengan menonjolkan pemandangan area persawahan.

"Seperti kalau di Borobudur itu ada Swargabumi. Kemudian seperti di Banyuwangi yang area persawahan pinggirnya dikasih bunga-bunga dan payung. Tentunya ini akan bisa mendatangkan wisatawan," katanya.

Dengan spot foto "instagramable" dan menonjolkan area persawahan yang cantik, Ita berharap tempat tersebut bisa mendatangkan wisatawan, sekaligus jadi tempat edukasi di bidang pertanian.

"Makanya saya minta pekan-pekan ini, wilayah yang belum tersentuh di Balai Benih Pertanian seperti di sebelah kiri ini bisa difungsikan sebagai lahan parkir. Sehingga nanti orang datang ke sini tidak kesulitan lahan parkir," katanya.

Baca juga: Semarang kembangkan agrowisata
Baca juga: Wali Kota Semarang dorong anak muda jadi petani milenial
Baca juga: Pemkot Semarang bikin "co-working space" BRIN, fasilitasi riset daerah

 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024