Jakarta (ANTARA) - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menggelontorkan dana sebesar Rp3,9 miliar untuk pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sepanjang tahun lalu, meningkat dibandingkan alokasi pada 2022 yang sebesar Rp2,65 miliar.

“Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang mengacu pada empat pilar utama TJSL BUMN, yaitu pilar sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola,” kata Direktur Utama SMBR Suherman Yahya dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat.

Program TJSL yang dijalankan pihaknya berupa pembinaan bisnis terhadap 634 mitra Usaha Mikro Kecil (UMK) agar dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja di lingkungan sekitar mitra binaan.

Ia mengatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan masyarakat serta mengurangi kesenjangan sosial.

Selain pembinaan terhadap UKM lokal, ia menuturkan bahwa perseroan juga menjalankan program TJSL terkait dekarbonisasi yang bertujuan untuk menguatkan daya dukung lingkungan.

Suherman menyampaikan bahwa pihaknya mampu menurunkan intensitas emisi karbon dari 587 kilogram CO2 per ton setara semen (kg CO2/ton cem eq) pada 2022 menjadi 577 kg CO2/ton cem eq pada 2023.

Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) tersebut juga dapat meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) dari 2,62 persen menjadi 3,01 persen.

Ia mengatakan bahwa hal tersebut dicapai melalui peningkatan Alternative Fuel & Raw Material (AFR) serta penurunan faktor klinker dengan menggunakan material alternatif yang bersumber dari limbah industri.

“Perseroan terus mendorong praktik bisnis yang memerhatikan kinerja keberlanjutan secara konsisten sesuai dengan visi perseroan menjadi green cement-based building material company terdepan di Indonesia untuk mencapai target TPB dalam mengelola dampak dan menjaga kelangsungan usaha perseroan,” ujarnya.

Suherman juga menyatakan bahwa pihaknya juga berkomitmen menerapkan aspek tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

Pada tahun lalu, pihaknya melakukan evaluasi atas penerapan GCG berbasis parameter ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) berhasil meraih predikat “Good” dengan nilai sebesar 88,51.

“Pencapaian ini mempertegas komiten yang kuat perseroan untuk menjalani prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran sebagai aspek bisnis berkelanjutan,” imbuhnya.

Baca juga: Semen Baturaja bagikan dividen Rp24,31 miliar untuk tahun buku 2023
Baca juga: Semen Baturaja raih penghargaan berkat tranformasi digital infobank
Baca juga: Semen Baturaja tingkatkan kualitas pabrik cegah kecelakaan kerja

 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024