Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menekankan perlu adanya standar materi diklat dan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan di lapangan guna menciptakan calon ahli kepelabuhanan yang andal dan profesional.

“Dibutuhkan tenaga pengajar atau dosen yang mampu menyampaikan hal tersebut dalam diklat, sehingga tercipta calon ahli kepelabuhanan yang mumpuni,” kata Menhub di Jakarta, Jumat.

Menhub menyampaikan dalam menciptakan calon ahli kepelabuhanan yang profesional, maka dibutuhkan standar materi diklat dan kurikulum dengan mempertimbangkan serta menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di lapangan.

Hal tersebut disampaikan Menhub pada peluncuran Program Diklat Bantuan Teknis Peningkatan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Magang ASN Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan di Jakarta.

Ia menuturkan standar materi diklat dan kurikulum calon ahli kepelabuhanan perlu mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas pengelolaan pelabuhan.

“Caranya dengan menyesuaikan materi pengajaran dengan tuntutan pekerjaan di sektor kepelabuhanan, sehingga diperlukan dosen yang mampu mencetak ahli kepelabuhanan dengan kompetensi tersebut,” tutur Menhub.

Oleh karena itu, Menhub mendorong ASN dosen di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk memperluas wawasan, mengembangkan keterampilan serta update dengan teknologi terbarukan.

"Program magang ASN di bawah BPSDM Perhubungan ini menjadi suatu keharusan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen. Tidak hanya di sektor laut saja, namun juga perlu dilakukan di sektor darat, udara dan perkeretaapian," tutur Menhub.

Menhub berharap para peserta magang yang telah terpilih dapat saling berkontribusi dalam pengembangan kapasitas personel.

Di samping itu, dengan bekal pengetahuan, jejaring kerja, dan pengalaman kerja selama magang, ASN diharapkan dapat memberikan solusi inovatif untuk kemajuan sektor transportasi.

"Saya berharap saudara-saudara dapat menjadi pemimpin perubahan Kemenhub masa depan yang mampu berpikir cerdas, berorientasi global namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan," ujar Menhub.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi menyampaikan, Indonesia memiliki 636 pelabuhan yang terdiri dari 28 pelabuhan utama, 164 pelabuhan pengumpul, 166 pengumpul regional dan 278 pelabuhan pengumpul lokal.

Dia mengatakan, semua pelabuhan berfungsi melayani kelancaran dan ketertiban transportasi laut di seluruh wilayah Indonesia.

Pengelolaan semua pelabuhan tersebut, lanjut Antoni, memerlukan kompetensi dan kualitas SDM di bidang kepelabuhanan yang profesional dan mampu menjawab tuntutan era global.

Dia berharap melalui program kolaborasi akan meningkatkan kompetensi SDM perhubungan yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai peran di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

“Sehingga, ke depan pengelolaan pelabuhan di Indonesia akan semakin efektif, berkelanjutan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi maritim secara nasional," papar Antoni.

Program magang ASN di BPSDM Perhubungan diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari dosen, instruktur dan tenaga kependidikan.

Sementara, program peningkatan ijazah pelaut diikuti oleh 81 orang unit pelaksana teknis pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub yang terdiri atas program peningkatan ATT II dan ATT III.

Baca juga: Ditjen Hubla Kemenhub komitmen utamakan keselamatan pelayaran
Baca juga: Kemenhub tingkatan kualitas auditor ISPS demi keamanan kapal-pelabuhan
Baca juga: Kemenhub: Indonesia satu dari lima negara penyumbang pelaut terbesar


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024