Shijiazhuang (ANTARA) - Sebuah regulasi telah direvisi untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap Resor Gunung Chengde, taman kekaisaran dan kompleks kuil terbesar di dunia yang masih ada sekaligus Warisan Budaya Dunia UNESCO, di tengah upaya China dalam pelestarian peninggalan budaya.

Para anggota parlemen di Provinsi Hebei, China utara, pada Selasa (28/5) memutuskan untuk merevisi regulasi perihal perlindungan dan pengelolaan resor itu beserta kuil-kuil di sekitarnya, yang akan mulai berlaku pada 1 Juli mendatang.

Regulasi yang direvisi tersebut mengamanatkan bahwa survei arkeologis harus dilakukan sebelum proyek konstruksi apa pun dilaksanakan di area-area yang dilindungi. Selain itu, bangunan-bangunan baru di resor tersebut atau di sekitarnya harus selaras dengan bangunan bersejarah yang ada dalam hal bentuk, tinggi, warna, dan gaya arsitektur.

Regulasi bangunan bersejarah yang direvisi tersebut juga melarang merokok dan membawa korek serta pemantik api ke dalam resor itu dan kuil-kuil di sekitarnya demi melindungi berbagai bangunan kayu dan tanaman.

Terletak 230 kilometer di sebelah utara Beijing, resor kekaisaran itu dibangun pada era Dinasti Qing (1644-1911) sebagai tempat peristirahatan musim panas bagi para kaisar. Regulasi asli terkait perlindungan resor tersebut disahkan pada 2003 lalu. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2024