PBB (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (30/5) menggelar acara di kantor pusatnya di New York, Amerika Serikat, untuk mengenang pasukan penjaga perdamaian PBB yang gugur sejak 1948.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres meletakkan karangan bunga di Peacekeepers Memorial yang ada di markas besar PBB di New York untuk memberikan penghormatan kepada lebih dari 4.300 personel penjaga perdamaian PBB yang gugur sejak 1948. Guterres kemudian memimpin upacara penganugerahan Medali Dag Hammarskjold secara anumerta kepada 61 personel penjaga perdamaian dari 33 negara yang tewas tahun lalu saat bertugas di bawah bendera PBB.

Dunia sedang melalui masa yang sulit dan berbahaya. Komunitas internasional sangat terpecah belah. Konflik berkecamuk, perpecahan menyebar luas, dan dukungan politik untuk solidaritas serta solusi praktis sangat kurang. Pada setiap langkah, warga sipil, baik anak-anak, wanita maupun pria, menanggung beban terbesar, kata Guterres dalam upacara penganugerahan Medali Dag Hammarskjold.

"Pasukan penjaga perdamaian PBB kini makin penting dari sebelumnya. Helm Biru kita berasal dari seluruh penjuru dunia. Namun, mereka bersatu dalam misi perdamaian, melaksanakan tugas penting mereka di beberapa tempat paling berbahaya di dunia," tutur Guterres.

"Apa yang dimulai dengan pengerahan sejumlah kecil pengamat militer tak bersenjata ke Timur Tengah pada 1948 telah berkembang menjadi kekuatan global untuk perdamaian. Saat ini, lebih dari 76.000 pasukan penjaga perdamaian wanita maupun pria dari 121 negara dikerahkan dalam 11 operasi".

Pasukan penjaga perdamaian mewakili upaya multilateralisme. Mereka melindungi kelompok yang paling rentan, mempertahankan gencatan senjata yang rapuh, meredakan konflik lokal, menyingkirkan ranjau darat dan bahan peledak sisa-sisa perang, memperkuat institusi lokal dan sistem demokrasi, serta mendorong pencegahan konflik, kata Guterres.
 
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menghadiri upacara peletakan karangan bunga diadakan di markas PBB di New York, Amerika Serikat, pada 30 mei 2024. (ANTARA/Xinhua/Handout PBB) 


Pasukan penjaga perdamaian sering kali bertugas di negara atau wilayah tempat perdamaian tidak dapat dipertahankan. Meskipun kelompok-kelompok bersenjata melancarkan serangan langsung, lingkungan operasi yang keras, dan senjata perang baru bermunculan, pasukan penjaga perdamaian PBB tetap bertahan, ujar Guterres.

"Dan kita harus mendukung mereka".

Guterres menyerahkan UN Military Gender Advocate of the Year Award 2023 kepada Mayor Radhika Sen dari India, yang bertugas dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.

Guterres memuji Mayor Sen sebagai "pemimpin dan panutan sejati," mengatakan bahwa pengabdiannya merupakan penghargaan sejati bagi PBB secara keseluruhan.

Acara pada Kamis itu merupakan bagian dari peringatan tahunan Hari Internasional Penjaga Perdamaian PBB yang diperingati pada 29 Mei. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2024