Dekan FTPP UNIPA Eko Agus Martanto di Manokwari Jumat mengatakan, program andalan tersebut menjadi upaya FTPP Unipa memperkenalkan mahasiswa dengan dunia industri pertambangan dan migas.
"Program magang mahasiswa di PTFI dan LNG Tangguh menjadi keniscayaan karena FTPP Unipa terus memperbaharui perjanjian kerja sama -MoU- dengan dua perusahaan tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, kedua perusahaan tersebut dipilih karena Freeport merupakan perusahaan raksasa di bidang eksplorasi dan pertambangan.
Sedangkan LNG Tangguh merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang dikelola perusahaan British Petroleum (BP) di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Menurutnya, pada tahun ini ada 12 mahasiswa FTPP UNIPA yang lolos seleksi magang di PTFI. Sedangkan di LNG Tangguh ada tujuh mahasiswa. Para mahasiswa berkesempatan merasakan enam bulan magang di kedua perusahaan tersebut.
Ia menambahkan, keuntungan program magang tersebut adalah mahasiswa yang berprestasi diberi kesempatan untuk bekerja di Freeport maupun LNG Tangguh.
"Dari yang dituturkan mahasiswa, mereka akan dievaluasi selama magang. Kalau kinerja bagus, sudah ada pekerjaan tertentu yang disiapkan untuk mereka," kata Dekan FTPP UNIPA periode 2023-2027 itu.
Ia mengatakan, pada program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), maka mahasiswa di atas semester tiga sudah diperbolehkan magang. Namun, khusus di Freeport dan LNG Tangguh diprioritaskan mahasiswa semester akhir atau alumni dengan waktu kelulusan satu tahun.
Guna menjalin hubungan baik dengan kedua perusahaan tersebut, FTPP juga kerap mengundang perwakilan Freeport dan LNG Tangguh sebagai dosen tamu.
Bahkan, Freeport pada tahun 2023 menyumbang peralatan laboratorium untuk Jurusan Teknik Pertambangan FTPP Unipa.
FTPP Unipa memiliki tiga jurusan program sarjana (S1) yaitu S1 Pertambangan, S1 Perminyakan, dan S1 Geologi dengan 400 mahasiswa aktif yang didominasi putra-putri asli Papua.
FTPP Unipa saat ini memiliki 36 tenaga dosen yang profesional di masing-masing bidang.
Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA 2024
