Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara terus mengantisipasi serangan hama dan penyakit tanaman pangan serta hortikultura agar tidak mengganggu produksi di wilayahnya.

"Sampai sejauh ini kami bisa mengendalikannya," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Jumat.

Juwaini melanjutkan pihaknya mengawasi hama dan penyakit lahan-lahan pertanian di Sumut setiap hari melalui UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.

UPT tersebut, kata dia, akan segera memberikan rekomendasi kepada kelompok tani ketika menemukan serangan hama dan penyakit supaya cepat diatasi.

"Nantinya petugas pengamat hama dan penyakit akan memberikan rekomendasi kepada kelompok tani soal cara pengendaliannya," tuturnya.

Menurut dia, ada beberapa hal yang bisa memunculkan hama dan penyakit pada tanaman pangan serta hortikultura, salah satunya perubahan cuaca.

Baca juga: Intensitas serangan hama meningkat akibat perubahan iklim

Baca juga: Peneliti: Pertanian monokultur jadikan agroekologi ringkih dan rentan


Hama, katanya, dapat berupa wereng, penggerek batang padi dan ganjur.

"Hama akan mengganggu fisiologi tumbuhan dan itu membuat produktivitasnya menurun. Kalau sudah begitu, rencana panen bisa gagal," kata dia.

Juwaini mengatakan, sampai April 2024, panen padi di Sumut masih sesuai rencana sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan beras di provinsi itu.

Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut memperkirakan luas lahan panen di Sumut pada Januari 2024 ada 68.587 hektare (menghasilkan 364.947 ton gabah kering giling/GKG), kemudian 96.689 hektare pada Februari 2024 (497.930 ton GKG), lalu 91.955 hektare Maret 2024 (469.166 ton GKG) dan 63.778 hektare pada April 2024 (314.388 ton GKG).

Secara keseluruhan, total beras yang dihasilkan dari panen tersebut sekitar satu juta ton. Produksi itu membuat Sumut surplus beras lebih dari 339 ribu ton beras.

Terkait hama dan penyakit tanaman pangan juga hortikultura juga menjadi perhatian serius dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Kementan pun rutin memberikan bantuan, termasuk, teknis, ke beberapa daerah di Indonesia. Seperti pada awal Mei 2024, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait membantu petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dalam gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) atau hama penggerek batang padi di daerah itu.
​​​​​
​​​​​​

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024