Apalagi, saat ini kebijakan Presiden Joko Widodo lebih menekankan pada sumber daya manusia sehingga pendidikan menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan.
"Oleh karena itu, Bapak Presiden menekankan bagaimana ke depan kekuatan kita berarah kepada meningkatkan SDM," kata Suhajar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan PP-PAUD harus memperhatikan sebaran anak usia dini di masing-masing daerah ketika menyusun program.
Baca juga: HUT Ke-67, PP-PAUD siap songsong transformasi menuju Indonesia emas
Suhajar menyebut lima provinsi dengan jumlah anak usia dini terbanyak berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, yakni Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
"Oleh karena itu, pengurus PAUD di lima provinsi itu harus mempunyai perhatian lebih, berdasarkan basis data ini yang diambil dari statistik (Badan Pusat Statistik)," ujarnya.
Suhajar menegaskan upaya meningkatkan pendidikan anak usia dini dibutuhkan mengingat pada tahun 2023 hanya 27,38 persen anak usia dini yang pernah mengikuti pendidikan prasekolah. Komposisi tersebut tidak jauh berbeda, baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan.
Baca juga: Ketua PP-PAUD minta peran aktif DPD-DPC wujudkan generasi emas RI
Dia mengimbau para ketua PP-PAUD provinsi maupun kabupaten/kota dapat melihat kelemahan-kelemahan PAUD dan memahami cara meningkatkannya.
Terlebih lagi ketua PP-PAUD merupakan istri sekretaris daerah sehingga komunikasi dengan pemerintah lebih mudah terbangun.
Menurutnya, pemerintah perlu berterima kasih kepada para pengurus PP-PAUD yang telah membantu dalam mendukung pendidikan bagi anak usia dini.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan dukungan kepada PP-PAUD agar semakin banyak anak usia dini yang mendapatkan pendidikan.
"Kita semua tahu di masa perkembangan anak usia dini ini adalah saat-saat emas mereka bertumbuh, nah sekarang ini tersentuh oleh bapak ibu semua," tambahnya.
Baca juga: PP Aisyiyah dorong lahirnya guru PAUD berkualitas
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024
