Phuket, Thailand (ANTARA) - Divisi Pemberantasan Kejahatan Ekonomi (ECSD) dari Kepolisian Kerajaan Thailand pada Jumat (31/5) menindak jaringan besar calo ilegal yang membantu orang asing mendirikan perusahaan real estat dengan sirkulasi lebih dari 1 miliar baht (Rp442 miliar).

Menurut laporan tersebut, mayoritas orang asing yang dibantu adalah warga negara Rusia.

Selama penindakan yang menargetkan jaringan calo warga Thailand untuk orang Rusia di Phuket, ECSD menyita 225 rekening bank yang beredar lebih dari 300 juta baht (Rp132 miliar) untuk mendaftarkan perusahaan baru.

Selain itu disita juga 245 dokumen tanah, termasuk 196 unit kondominium senilai sekitar 1 miliar baht, dokumen terkait pendirian 800 perusahaan, 1.601 stempel perusahaan, dan sembilan aset lainnya.

Inspektur polisi ECSD Mayor Polisi Krit Worathat mengatakan menurut informasi, tersangka utama, Iana (45) terlibat sebagai direktur dan pemegang saham bersama sejumlah warga Thailand di sembilan perusahaan.

Hal tersebut termasuk tujuh perusahaan real estat, satu perusahaan jasa dan satu perusahaan perjalanan. Proses untuk mendirikan kesembilan perusahaan dioperasikan oleh sebuah perusahaan akuntansi di Phuket.

Perusahaan tersebut menggunakan stafnya serta kerabat mereka sebagai calo untuk menghindari pembatasan hukum, dan menghindari pemeriksaan untuk menjalankan bisnis di Thailand.

Usai memperluas penyelidikan terhadap daftar anggota komite di perusahaan akuntansi, polisi menemukan keterkaitan dengan 272 perusahaan, termasuk 130 perusahaan calo untuk orang asing, sebagian besar beroperasi di sektor real estat, pariwisata dan jasa, dengan total modal terdaftar 679 juta baht (Rp300 miliar)

Polisi awalnya menangkap dan mengadili 231 orang termasuk 96 badan hukum, 135 tersangka termasuk 98 tersangka asing yang melakukan bisnis tanpa izin, serta 37 warga Thailand yang bertindak sebagai agen untuk mendukung perusahaan asing. Mereka terancam hukuman penjara dan denda.

Sumber: TNA-OANA
Baca juga: Thailand buka pulau Phuket untuk turis mulai Oktober
Baca juga: Thailand evakuasi jenazah terakhir kapal karam di Phuket
Baca juga: Demi tangkap seekor buaya, kerangkeng disebar di Phuket

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024