Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 akan cenderung bias ke batas bawah perkiraan Bank Indonesia sebelumnya 5,8--6,2 persen seiring dengan perbaikan ekonomi global.

"Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik, mendekati batas bawah kisaran 5,8--6,2 persen sejalan perbaikan ekonomi global di tengah berlanjutnya proses konsolidasi ekonomi domestik mengarah ke kondisi yang lebih seimbang," ujar Agus saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Agus menuturkan, perekonomian Indonesia 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging markets.

Pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada gilirannya mendorong menurunnya harga komoditas dunia.

Selain itu, ketidakpastian keuangan global juga meningkat tajam sejalan dengan sentimen negatif terhadap rencana pengurangan stimulus moneter (tapering off) di AS.

Perkembangan terkini menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi global dimotori oleh AS dan Jepang, serta indikasi pemulihan ekonomi di kawasan Eropa, China dan India.

"Perbaikan ini diperkirakan dapat berlanjut pada tahun 2014 sehingga dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan, baik dari jalur perdagangan maupun jalur finansial," kata Agus.

Namun Agus mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan bias ke bawah tidak berarti akan mengalami penurunan. Ia melihat pertumbuhan ekonomi di kisaran enam persen masih bisa dicapai.

"Bias ke bawah bukan berarti tidak bisa kembali ke kisaran enam persen, masih bisa kembali ke mid target," ujar Agus.

Agus menambahkan, ekonomi global yang menurun dan keperluan untuk stabilisasi perekonomian nasional memang akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Perekonomian Indonesia tahun 2013 diprakirakan tumbuh sebesar 5,7 persen, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi 2013 tercatat pada terbatasnya pertumbuhan ekspor riil akibat melambatnya ekonomi global.(*)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014