Jakarta (ANTARA) - Aktivis pro-Palestina Aresdi Mahdi menyoroti bahwa tidak semua perusahaan lokal dapat terbebas dari afiliasi negara Israel sehingga masyarakat perlu melakukan pemeriksaan ulang terkait hal tersebut.

“Perusahaan lokal itu didirikan di lokal benar. Tapi semua perbendaharaan dari perusahaan lokal itu perlu dilakukan cross check lagi, apakah mereka terafiliasi dengan Israel atau tidak,” kata Aresdi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Aresdi menuturkan pemeriksaan ulang amat penting untuk dilakukan karena setiap pendanaan yang mengalir ke perusahaan tersebut, akan berubah menjadi keuntungan dan dibagikan kepada para pemegang saham.

Baca juga: Ekonom: Aksi boikot produk Israel dapat berdampak pada perekonomian

Baca juga: Kadin: Aksi boikot produk terafiliasi Israel rugikan dunia usaha


Jika pemegang saham merupakan pihak yang mendukung Israel, maka hasil tersebut kemungkinan akan masuk ke dana kas negara tersebut untuk membeli amunisi dalam konflik yang hingga kini masih terjadi.

“Begitu juga jika brand-nya itu dibeli dari perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara pendukung Israel, meskipun menjadi perusahaan lokal tetap harus membayar royalti. Royalti itulah yang kemudian mengalir ke Israel,” katanya.

Oleh karenanya, ia mengingatkan bahwa setiap pihak yang sedang melakukan aksi boikot untuk lebih jeli melihat perusahaan lokal yang terafiliasi dengan negara itu karena adanya kemungkinan kerja sama atau transaksi yang dilakukan.

“Ini memang belum terbuka selama ini di masyarakat karena tidak semua orang memahami mengenai perusahaan go public ini dan bagaimana aliran dananya,” katanya.

Sebelumnya lewat akun media sosial pribadinya di TikTok dan Instagram @aresdimahdi pada Minggu (2/6), ia telah membeberkan beberapa perusahaan lokal yang terafiliasi dengan Israel. Di antaranya adalah Indofood, Mayora, Garuda Food, Gudang Garam, dan Kopi Kenangan.

Ia mencontohkan sejumlah investor yang terafiliasi Israel yang masuk melalui saham publik di Indofood adalah First Pacific Company Limited (50,07 persen), The Vanguard Group Inc (1,982 persen), FIL Investment International (0,6772 persen), FIL Investment Management (Singapore) Ltd (0,582 persen), Geode Capital Management LLC (0,350 persen), dan Artemis Investment Management LLP (0,1654 persen).

Kemudian investor yang terafiliasi dengan Israel di Garuda Food adalah Hormel Foods corporation (30,17 persen) dan MP Evans Group PLC (0,9008 persen). Sedangkan investor terafiliasi Israel di Sido Muncul adalah The Vanguard Group Inc (0,137 persen), Norges Bank Investment Management (0,5050 persen), FIL Investment Management (Singapore) Ltd (0,3693 persen), First Sentier Investors (UK) IM Ltd (0,3603 persen), dan Morgan Stanley Investment Management (0,3271 persen).

Baca juga: Bahlil: Investasi di Indonesia tumbuh di tengah aksi boikot Israel

Baca juga: Ketua Komisi I: Aksi boikot tak selesaikan masalah Israel-Palestina

Baca juga: Kemenperin: Ajakan boikot produk Israel momen perkuat industri lokal


 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2024