Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkomitmen membangun ekonomi hijau dan biru sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan, penghijauan dan pengurangan gas emisi karbon di daerah itu.

"Kami bersama unsur forkopimda di Sulbar berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan, penghijauan dan pengurangan gas emisi karbon," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, pada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama unsur forkopimda di Sulbar, Senin.

Penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Graha Sandeq Kompleks Rujab Gubernur Sulbar itu, dilakukan Penjabat Gubernur bersama Kapolda Sulbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar, Danrem 142 Tatag Brigjen TNI Deni Rejeki dan Danlanal Mamuju Letkol Laut (P) Dedi Andriyatno.

"Penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai komitmen bersama pemerintah provinsi dan forkopimda untuk menjaga lingkungan dan membangun ekosistem ekonomi hijau dan biru di wilayah Sulbar," ujar Bahtiar.

Ia menyampaikan bahwa pelibatan unsur TNI Angkatan Laut pada penandatangan nota kesepahaman tersebut, adalah untuk mendorong ekosistem ekonomi biru.

"Ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Penghijauan itu konsepnya di daratan, namun begitu ada kata laut, kita ingin membawa pesan bahwa selain membangun ekosistem ekonomi hijau, kita juga ingin membangun ekosistem ekonomi biru," kata Bahtiar.

Komitmen bersama itu, lanjutnya, juga sebagai upaya antisipasi bencana, apalagi Provinsi Sulbar dengan risiko bencana yang sangat tinggi sehingga dibutuhkan keterlibatan seluruh pihak untuk bersama-sama menangani persoalan kebencanaan.

"Perlu kita pahami bahwa ketika ekosistem alam rusak maka ketahanan pangan rusak. Ketika ini rusak maka ujungnya adalah perang. Jadi yang kita kerjakan ini memiliki dampak luar bisa untuk masa depan," katanya.

Sehingga, tambahnya, komitmen bersama Polda, TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut merupakan bagian dari kampanye untuk menyelamatkan bumi.

"Planet dengan daya dukung yang kian lemah harus kita selamatkan," kata Bahtiar.

Sementara, Komandan Lanal Mamuju Letkol Laut (P) Dedi Andriyatno mengatakan, pihaknya siap mendukung program dari Pemprov Sulbar, utamanya program pemerintah daerah yang berhubungan dengan ekonomi biru.

Ia menyampaikan bahwa ekonomi biru merupakan rancangan optimalisasi sumber daya air yang bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif, dengan tetap menjamin usaha dan kelestarian lingkungan.

"Ekonomi biru saat ini sudah menjadi potensi yang mulai dilirik, bahkan inovasi terhadap pemanfaatan laut sudah cukup besar," ujar Dedi Andriyatno.

TNI Angkatan Laut, khususnya Lanal Mamuju, kata Dedi Andriyatno, mendukung semua program yang bermanfaat bagi ekosistem laut.

Bahkan ke depannya lanjut Dedi Andriyatno, program Lanal Mamuju akan ditujukan untuk keberlanjutan ekosistem laut

"Program-program dari Lanal Mamuju akan ditujukan terhadap 'sustainability' atau keberlangsungan ekosistem laut yang bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat," ujar Dedi Andriyatno.

Baca juga: Pemprov Sulbar perbanyak event untuk bangun ekonomi daerah
Baca juga: Pemprov Sulbar bentuk tim akselerasi ekonomi kerakyatan dan inklusif
Baca juga: Dengan aplikasi Sapota, Pemprov Sulbar percepat pertumbuhan ekonomi

 

Pewarta: Amirullah
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024