Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 65,44 poin atau 0,94 persen ke posisi 7.036,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 16,85 poin atau 1,93 persen ke posisi 888,28.

“Dari eksternal, menguatnya bursa regional Asia ditopang oleh respons pelaku pasar terhadap rilis indeks manufaktur," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Hasil survei lembaga swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di Asia meningkat pada Mei 2024 atau berada di zona ekspansi.

Indeks Manufaktur Jepang tercatat 50,4 dari sebelumnya 49,6, indeks manufaktur Korea Selatan menjadi 51.6 dari sebelumnya 49.4, indeks manufaktur China The Caixin Manufacturing dalam rilisnya naik menjadi 51,7 pada Mei 2024 dari sebelumnya 51,4 pada April 2024, atau melampaui perkiraan 51,5.

Semua itu tentunya memberikan sinyal harapan pemulihan ekonomi berkelanjutan di masing-masing negara, yang tidak terlepas membaiknya permintaan dari dalam dan luar negeri.

Selain itu, dukungan data yang kuat menunjukkan pemulihan di sektor manufaktur yang menopang pertumbuhan Asia dan meredam dampak volatilitas pasar yang disebabkan oleh ketidakpastian prospek kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Dari dalam negeri, indeks manufaktur Indonesia masih di zona ekspansi meskipun pada Mei 2024 menunjukkan adanya pertumbuhan perlambatan aktivitas manufaktur. PMI Manufaktur S&P Global Indonesia menjadi 52,1 pada Mei 2024 dari sebelumnya 52,9 pada April 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Mei 2024 mencapai 2,84 persen year on year (yoy), dan secara bulanan, Indonesia pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen month to month (mtm).

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 1,58 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing-masing sebesar 1,14 persen dan 1,04 persen.

Sedangkan empat sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 0,64 persen, diikuti sektor properti dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing minus 0,45 persen dan minus 0,26 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SURI, AREA, PPRI, PTRO dan BIPI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CARE, VTNY, PTPS, BBKP dan BSBK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 952.791 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,57 miliar lembar saham senilai Rp10,76 triliun. Sebanyak 278 saham naik, 299 saham menurun, dan 203 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 435,10 poin atau 1,13 persen ke 38,923,89, indeks Hang Seng menguat 323,42 poin atau 1,79 persen ke 18.403,03, indeks Shanghai melemah 8,32 poin atau 0,27 persen ke 3.345,72, dan indeks Strait Times menguat 9,13 poin atau 0,27 persen ke 3.345,72.


Baca juga: BEI: Ada 37 perusahaan antre gelar IPO di pasar modal Indonesia
Baca juga: BEI: Jumlah investor pasar modal di NTT tumbuh positif
Baca juga: Analis rekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp6.400

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024