Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan, harga cabai merah dominan dalam mempengaruhi kondisi inflasi di provinsi itu pada Mei 2024, baik secara bulanan (month to month/mtom) maupun tahunan (year on year/yoy).

"Secara month to month, cabai merah memiliki andil 0,37 persen untuk inflasi Mei 2024, sementara year to year andilnya mencapai satu persen," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin di Medan, Senin.

Pada Mei 2024, Nurul menyampaikan, inflasi bulanan Sumut ada di angka 0,48 persen atau lebih tinggi dibandingkan nasional yang mengalami deflasi 0,03 persen. Sementara inflasi tahun kalender Sumut pada Mei 2024, ada di 1,98 persen (nasional 1,16 persen).

Kemudian, inflasi tahunan Mei 2024 Sumut tercatat di 4,26 persen, juga lebih besar dibandingkan nasional yakni 2,84 persen.

"Angka inflasi tahunan itu menjadi peringatan awal karena sudah lebih dari ketentuan pemerintah 2,5 plus minus satu persen. Mudah-mudahan ada langkah strategis dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) karena tahun ini masih menyisakan tujuh bulan," kata Nurul.

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata cabai merah di Sumut pada Mei 2024 adalah Rp48.260 per kilogram, melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yakni Rp39.620 per kilogram.

Adapun lima komoditas penyumbang inflasi terbesar di Sumut secara bulanan pada Mei 2024 yaitu cabai merah (0,37 persen), bawang merah (0,23 persen), daging ayam ras (0,08 persen), tomat (0,06 persen) dan sawi hijau (0,03 persen).

Sementara deflasinya mayoritas karena harga ikan dencis (-0,07 persen), ikan tongkol/ambu-ambu (-0,06 persen), cabai rawit (-0,05 persen), udang basah (-0,05 persen) dan tarif angkutan udara (-0,04 persen).

Untuk "year on year" pada Mei 2024, inflasi Sumut paling dipengaruhi oleh cabai merah (1,00 persen), bawang merah (0,61 persen), beras (0,56 persen), emas perhiasan (0,19 persen) dan sigaret kretek mesin (0,17 persen).

Kemudian, andil terbanyak deflasi yoy adalah ikan dencis (-0,20 persen), ikan tongkol (-0,14 persen), udang basah (-0,07 persen), buah pir (-0,04 persen) dan ikan asin teri (-0,03 persen).

Menanggapi situasi inflasi di Sumut, ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin memprediksi kenaikan harga komoditas misalnya cabai merah tidak akan berlarut.

Menurut Gunawan, pada Juni 2024, harga cabai merah kemungkinan melandai lantaran loncatan harga pada awal pekan tidak terlalu signifikan.

Pada 1-3 Juni 2024, harga rata-rata cabai merah di Sumut Rp45.260 per kilogram.

"Ini kabar baik, di mana harga cabai sangat berpeluang untuk ditransaksikan dalam rentang Rp35 ribu-Rp45 ribu per kilogram, setidaknya hingga perayaan Idul Adha nanti (17-18 Juni 2024)," tutur Gunawan.
​​
Baca juga: Bank Indonesia yakin ekonomi Sumut kokoh di tahun 2024
Baca juga: Gubernur sebut bantuan pangan sangat penting tekan inflasi di Sumut


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024