Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berupaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN) sesuai prinsip kota hemat energi dan rendah emisi karbon dengan menggunakan green cement yang dipasok oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).

“Sebagai salah satu kementerian yang ditugaskan untuk pembangunan IKN, Kementerian PUPR ingin mendorong pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi berbasis industri dalam negeri yang mampu mendukung prinsip pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” ucap Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah di Jakarta, Senin.

Pihaknya pun mendorong kolaborasi antara berbagai BUMN untuk merealisasikan pembangunan berkelanjutan tersebut, salah satunya kerja sama penyediaan green cement, produk berbahan dasar semen, produk turunan semen, dan bahan bangunan lainnya antara SIG dan PT Bina Karya (Persero).

Direktur Utama SIG Donny Arsal menuturkan bahwa green cement menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC) dalam proses produksinya.

Melalui produksi green cement, pihaknya sejauh ini telah menghasilkan penurunan emisi karbon hingga 38 persen per ton semen lebih rendah dibandingkan OPC.

Donny menyatakan bahwa selain produk berkualitas dan rendah karbon, pihaknya juga memiliki nilai tambah terkait efisiensi untuk jaminan ketersediaan pasokan dan pengiriman yang tepat waktu.

Baca juga: SIG dan Bina Karya kerja sama penyediaan "green cement" untuk IKN

“Selain memiliki portofolio produk-produk dan solusi bahan bangunan rendah karbon, SIG memiliki keunggulan jaringan produksi dan distribusi yang ekstensif yang mampu memenuhi kebutuhan pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia,” ujarnya.

SIG ditunjuk untuk memasok bahan bangunan guna kebutuhan pembangunan infrastruktur IKN sejak Desember 2022. Hingga Februari lalu, perseroan telah memasok sekitar 400 ribu ton semen dari fasilitas produksi di Balikpapan dan Samarinda yang letaknya relatif dekat dengan lokasi proyek.

Produk tersebut digunakan untuk pengerjaan Istana Negara, Kantor Presiden, lapangan upacara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), In-take Sepaku, Bendungan Sepaku, serta Jalan Tol IKN Seksi 3A (Karangjoang-KKT Kariangau), Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung), dan Seksi 5A (Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang).

Direktur Utama Bina Karya Boyke Prasetyanto pun berharap agar kolaborasi antara kedua BUMN tersebut dapat berjalan dengan lancar.

“Kami harap, melalui kerja sama ini, semua bangunan di Nusantara tidak hanya mengusung konsep green building, tapi juga green construction karena menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Indocement: Semen hidrolik turunkan emisi debu jadi "green cement"

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2024