Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, hasil survei gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang dilakukan pihaknya mencatat pengeluaran rata-rata delegasi per kunjungan yang hadir sebesar Rp38,8 juta.
 
“Pengeluaran berapa? Rp38,8 juta total atau 2.427 dolar AS. Ini di atas rata-rata pengeluaran wisatawan normal,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin.
 
Pengeluaran itu, lanjut dia, didominasi dengan pengeluaran akomodasi biaya keikutsertaan disusul biaya makan minum serta penerbangan domestik ke beberapa destinasi lain.
 
Menparekraf juga mengungkapkan, para delegasi asing tinggal di Indonesia lebih lama yakni dengan durasi delapan hari, atau lebih lama dibandingkan dengan delegasi Indonesia yang hanya tinggal di Pulau Dewata selama tujuh hari.
 
Pihaknya juga menyimpulkan bahwa para delegasi akan kembali berkunjung ke Bali serta akan merekomendasikan Bali sebagai tujuan wisata dan bisnis baik kepada rekan maupun keluarga.
 
“Jadi WWF ini bukan hanya untuk meningkatkan ekonomi tapi juga mempromosikan kearifan dan budaya lokal, pengelolaan air kita di kancah internasional,” ujarnya.
 
Dampak lain bagi para pelaku UMKM juga diakuinya terasa, hasil survei mengungkapkan bahwa pelaku UMKM yang berada hingga radius 1,4 km dari lokasi di helat World Water Forum ke-10 mendapatkan kenaikan omzet sebesar 21-50 persen.
 
Dampak lain yakni lapangan kerja diproyeksikan terserap karena adanya gelaran internasional itu, adapun lapangan kerja yang terdampak yakni sebanyak 10.500 orang.
 
“Secara aktivitas perekonomian nasional naik 0,374 persen selama WWF dan totalnya Rp1,38 triliun dan lapangan kerjanya sekitar 10.500 orang,” pungkasnya.

Baca juga: Keterlibatan PT PII di WWF perkuat kolaborasi infrastruktur air
Baca juga: World Water Forum Bali dorong kerja sama dunia wujudkan keamanan air

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024