Addis Ababa (ANTARA) - Kerja sama perdagangan China-Afrika memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Afrika, kata seorang pejabat senior dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) pada Jumat (31/5).

Kepala Kantor Regional UNCTAD untuk Afrika Diane Sayinzoga mengungkapkan bahwa kemitraan dagang antara China dan Afrika memfasilitasi pelaksanaan berbagai proyek infrastruktur berskala besar yang sangat penting bagi integrasi dan pertumbuhan ekonomi di benua Afrika.

"Hubungan kerja sama China-Afrika selaras dengan tujuan UNCTAD untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dengan cara meningkatkan kapasitas manufaktur Afrika, mengembangkan peluang perdagangan, memperluas diversifikasi ekonomi, dan mengintegrasikan negara-negara Afrika ke dalam rantai nilai global," kata Sayinzoga kepada Xinhua dalam sebuah sesi wawancara eksklusif.

Dia menambahkan bahwa investasi China di bidang pertanian, manufaktur, pengembangan energi terbarukan, dan berbagai sektor lainnya di Afrika tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian daerah, tetapi juga menjadi platform untuk transfer teknologi dan meningkatkan ekspor serta pendapatan pajak.

Menurut pejabat PBB tersebut, Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diprakarsai China menyediakan jalur terstruktur untuk dialog, koordinasi kebijakan, serta peningkatan kapasitas, sehingga bantu memperdalam hubungan ekonomi antara China dan seluruh dunia, termasuk Afrika.

"China adalah mitra dagang utama Afrika. Ke mana pun anda pergi di Afrika akan menemukan produk 'Made in China'. Investor China ada di mana-mana di Afrika, dan kemitraan ini benar-benar tercermin di berbagai sektor, terutama dalam pengembangan infrastruktur dan zona ekonomi," ujarnya.

Sayinzoga mengungkapkan keyakinannya bahwa China akan tetap menjadi mitra dagang penting Afrika mengingat negara-negara di benua itu sedang mencari aliran investasi dari China yang besar untuk memanfaatkan sumber daya alam mereka dalam kerja sama yang saling menguntungkan.

"Dalam konteks BRI, China telah mendorong kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara di Afrika dan seluruh dunia. Di saat yang sama, UNCTAD terus melaksanakan berbagai proyek peningkatan kapasitas di Afrika guna mendorong kerja sama Selatan-Selatan dan pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan pengalaman pembangunan yang dimiliki China dan kapabilitas institusional yang sudah ada," kata Sayinzoga.

Dia menilai bahwa pasar China yang luas merupakan peluang besar lainnya bagi ekspor dari Afrika, yang membantu negara-negara di benua itu untuk mewujudkan diversifikasi ekonomi dan mencapai target pembangunan mereka.

Karena itu menurut dia, Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) secara signifikan mempererat hubungan Afrika-China dengan menyediakan forum yang terstruktur bagi para pemimpin Afrika dan China untuk membahas dan mengimplementasikan inisiatif-inisiatif strategis yang bertujuan untuk memajukan pembangunan bersama.

"FOCAC menghasilkan banyak kesepakatan di bidang investasi, perdagangan, dan sejumlah proyek pembangunan antara China dan negara-negara Afrika untuk mencapai tujuan pembangunan bersama, yang sangat sejalan dengan misi UNCTAD," katanya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024