Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) memacu berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan perluasan areal tanam (PAT) melalui program pompanisasi, salah satunya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Target PAT harus benar-benar tercapai di tengah adanya kewaspadaan musim kemarau yang berkepanjangan,” kata Inspektur Jenderal Kementan Setyo Budiyanto dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Setyo menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan produksi pertanian padi di berbagai daerah. Salah satunya dengan menggelar kegiatan evaluasi realisasi perluasan areal tanam (PAT) di Kabupaten Sukabumi.

“Kegiatan ini dilakukan menyusul adanya perkiraan BMKG terkait musim kemarau yang terjadi di sejumlah wilayah,” ucap Setyo.

Menurutnya, saat ini terdapat solusi cepat yang digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memenuhi kebutuhan air dalam pertanian, yakni melalui pompanisasi.

Meski begitu, Setyo mengungkapkan bahwa dalam perluasan areal tanam juga diperlukan sinergi berbagai pemangku kepentingan hingga ke jajaran pemerintah daerah sehingga produksi pertanian dapat terus meningkat.

Dia mengimbau Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementan, Dinas Pertanian hingga Kodim Sukabumi bersinergi melakukan pemeriksaan kondisi pompa eksisting dan pompa yang baru untuk dapat tercatat di aplikasi sehingga pemberian pompa ini dapat berjalan optimal dan dapat mengairi lahan-lahan target PAT yang ada.

“Kita perlu bekerja sama untuk mengawal capaian target PAT ini, tidak bisa lagi kita bekerja secara sektoral," ucapnya.

Setyo menambahkan, PAT adalah Instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan No. 243/2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan untuk melalukan pertambahan areal tanam, khususnya di Kabupaten Sukabumi, melalui pompanisasi dan penanaman padi gogo dalam rangka menghadapi musim kemarau panjang.

Untuk itu, Setyo mengajak semua pihak dapat memperhatikan upaya optimalisasi serta pemanfaatan pompa lewat monitoring perkembangan cuaca baik dari BMKG maupun pemantauan langsung di lapangan.

Sementara itu, Kepala Pusat PVTPP Kementan Leli Nuryati menegaskan bahwa kesiapan sebagai Penanggung Jawab Satgas Kabupaten Sukabumi dalam menindaklanjuti arahan Mentan maupun Irjen Kementan terus dilakukan melalui pendampingan dan pengawalan realisasi PAT di Sukabumi.

Dia menyebut potensi sawah tadah hujan (STH) di Kabupaten Sukabumi mencapai 17.599 hektare dan sudah terealisasi 30,16 persen atau seluas 5.307,86 hektare per 30 Mei 2024.

"Kami akan fokus untuk mengawal pemanfaatan pompanisasi di wilayah-wilayah PAT yang saat ini masih rendah realisasinya sehingga dapat mendorong tercapainya realisasi tanam padi di seluruh kecamatan yang menjadi wilayah PAT," kata Leli.

Baca juga: Kementan perluas areal tanam di Sragen antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Kementan siapkan pompanisasi untuk daerah kering hadapi musim kemarau
Baca juga: Kementan responsif antisipasi wilayah banjir saat musim kemarau


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024