Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China mengatakan penyebutan "mata-mata China" mencoreng nama baik Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Kami menentang upaya membesar-besarkan apa yang disebut "mata-mata China" untuk mencoreng nama baik Chna," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Senin.

Kementerian Keamanan Negara China pada Senin (3/6) mengumumkan dua warga China yaitu sepasang suami istri memang direkrut oleh Dinas Intelijen Inggris yaitu MI6 untuk memberikan informasi rahasia negara. Kasus tersebut sedang diselidiki lebih lanjut.

"Apa yang terjadi sangat jelas. Penangkapan dan dakwaan sewenang-wenang yang dilakukan Inggris terhadap warga negara China adalah murni sensasi dari apa yang disebut "mata-mata China" dan fitnah terhadap China," ungkap Mao Ning.

Hal itu terkait dengan pernyataan Kementerian Keamanan Negara China yang mengatakan mata-mata bermarga Wang itu pernah menempuh pendidikan di Inggris pada 2015 untuk program pertukaran mahasiswa. Wang yang dinilai "rakus akan uang" lalu didekati agen MI6 untuk bekerja bagi Pemerintah Inggris dengan janji imbalan uang yang besar serta keamanan.

Setelah mendapatkan pelatihan spionase, MI6 memerintahkan Wang untuk kembali ke China guna mengumpulkan informasi. Wang juga turut membujuk istrinya (bermarga Zhou) yang bekerja di pemerintahan inti Beijing, dengan imbalan uang dua kali lipat.

"Mengenai kasus yang diungkapkan oleh otoritas terkait China hari ini, saya tidak memiliki rincian untuk ditambahkan. Namun izinkan saya menekankan bahwa China adalah negara yang berdasarkan hukum,setiap informasi yang dirilis secara resmi didukung oleh fakta," tambah Mao Ning.

Sebelumnya, pada Januari 2024, Pemerintah China mengungkapkan spionase yang dilakukan MI6 dengan menggunakan warga asing di China untuk mengumpulkan rahasia negara.

Kemudian pada April 2024 Inggris mengumumkan penangkapan dua orang yang dicurigai bekerja sebagai mata-mata untuk China.

Baca juga: Iran tangkap mata-mata Inggris
Baca juga: AS awasi pekerja perusahaan besar telekomunikasi China di Kuba
Baca juga: Kontra intelijen AS: China tingkatkan operasi pengaruh

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024