Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah pada tahun 2014 ini berkesempatan untuk mengoptimalkan pasar domestik untuk mengisi pertumbuhan permintaan pasar dalam negeri.

"Peluang dari pasar dalam negeri harus dioptimalkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat.

Politisi Partai Golkar tersebut juga mengatakan, pengoptimalan pasar dalam negeri merupakan hal yang penting khususnya mengantisipasi berbagai krisis global yang terjadi.

Ia mengingatkan bahwa berbagai kalangan memperkirakan pertumbuhan permintaan pasar dalam negeri pada tahun 2014 ini meningkat sekitar 10--20 persen dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan itu, ujar dia, khususnya untuk barang-barang kebutuhan pokok, industri tekstil, dan elektronik.

Hal tersebut, lanjutnya, kontraksi perekonomian yang terjadi di berbagai negara, mendorong negara-negara produsen barang-barang tersebut melakukan ekspor besar-besaran ke seluruh dunia.

Indonesia, kata Airlangga Hartarto, juga menjadi salah satu destinasi favorit dalam mencapai target penjualan produk tersebut.

"Ini peluang, sekaligus ajang pembuktian bagi industri Tanah Air untuk memenuhi permintaan domestik," ucapnya.

Ketua Komisi VI DPR RI mengingatkan, bila industri dalam negeri tak mampu memenuhinya maka defisit perdagangan juga menjadi semakin tinggi.

Untuk itu, Airlangga mengingatkan agar pemerintah segera menangkap peluang itu dengan cermat terutama dalam memastikan ketersediaan barang yang berkualitas dengan daya saing tinggi.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan Indonesia perlu meningkatkan daya saing komoditas ekspor andalan di pasar global sehingga mempunyai kemandirian ekonomi nasional.

Gubernur BI juga menyebutkan, reformasi secara struktural perekonomian Indonesia mampu membawa pertumbuhan ekonomi hingga enam persen pada 2015.

"Di dalam negeri, kita harus mengejar perbaikan jangka menengah dan panjang yaitu perbaikan infrastruktur, perbaikan neraca energi, dan perbaikan neraca pangan," kata Agus.

Selain faktor dalam negeri, Agus juga menyebut pengaruh perekonomian global terhadap perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 dan 2015. (*)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014