Kuningan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menerapkan program “Melak Beu” atau pemanfaatan 10 ribu hektare lahan pekarangan untuk menanam komoditas pangan bernilai ekonomi tinggi.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Selasa, mengatakan dalam program itu setiap instansi pemerintah diberikan bibit sayuran gratis untuk kemudian ditanam di lahan pekarangan.
 
Setelahnya, gerakan penanaman massal di pekarangan kosong itu bisa diikuti oleh masyarakat di Kabupaten Kuningan sehingga hasilnya bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.
 
“Ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penyedia bahan pangan yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” katanya.
 
Wahyu mengatakan pelaksanaan program ini juga bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Sebab jika suplai bahan pangan di tingkat keluarga terpenuhi, kenaikan harga di pasar bisa ditekan.
 
“Ketahanan pangan itu erat hubungannya dengan pengendalian inflasi. Ketika suatu komoditas pangan mengalami penurunan, kemungkinan besar akan terjadi gejolak harga di pasar. Begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

Baca juga: Pemkab Kuningan buka Festival Ciremai 2024 dengan pendakian massal

Baca juga: Pemkab Kuningan latih petani tingkatkan kualitas mangga layak ekspor
 
Menurut dia, program Melak Beu di Kuningan bisa dilakukan secara berkelanjutan agar lahan pekarangan yang kosong itu dapat dipakai sebagai areal penanaman.
 
“Gerakan ini sejalan dengan program tanam di halaman mitra sinergi jaga inflasi, dengan fokus utamanya adalah mengoptimalkan penggunaan sekitar 36 persen dari luas lahan pertanian 27.323 hektare di Kuningan,” katanya.
 
Sementara Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat menuturkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di wilayahnya telah diberikan tanggung jawab langsung untuk melaksanakan Program Melak Beu, dengan memelihara tanaman hingga masuk ke masa panen.
 
Ia menambahkan bibit yang ditanam berupa komoditas pangan penyumbang inflasi seperti tomat, cabai, bawang hingga aneka sayuran lainnya.
 
“Selaku aparatur pemerintah, kita harus memberikan contoh kepada masyarakat. Program Melak Beu, harus diawali dari kita, untuk dibudidayakan secara berkelanjutan di masyarakat Kabupaten Kuningan,” ucap Iip.

Baca juga: Pemkab Kuningan gandeng UMKM bantu turunkan kasus stunting

Baca juga: Pemkab Kuningan serahkan bantuan pompa air untuk lima kelompok tani

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024