Hamilton, Kanada (ANTARA) - Wakil Tetap Korea Selatan untuk PBB, Joonkook Hwang, pada Senin mengatakan bahwa negaranya terbuka untuk terlibat dialog dengan Korea Utara saat Korsel "dengan tegas" menanggapi provokasi Korut.

Saat berbicara di sebuah konferensi pers pada kesempatan kepresidenan Korsel di Dewan Keamanan PBB untuk Juni, Hwang mengatakan bahwa Korut baru-baru ini melakukan beberapa provokasi besar, termasuk uji coba rudal balistik jarak jauh.

Hwang juga menyinggung balon-balon "aneh" berisi "sampah" yang dikirim ke negaranya.

"Kami merespons dengan tegas provokasi Korut, termasuk di pertemuan Dewan Keamanan yang kami ikuti pekan lalu," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa Korsel siap mengadakan pertemuan Dewan untuk menanggapi provokasi yang dilakukan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), nama resmi Korut.

Mengingat Korut menyebut Korsel sebagai "musuh asing," Hwang mengatakan situasi di Korut semakin memburuk, tetapi tidak ada perubahan dalam dinamika Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: Korea Utara kirim lagi 720 balon berisi sampah ke Korea Selatan

Dia juga mengatakan bahwa kebijakan dan retorika nuklir Korut menjadi lebih agresif dan berbahaya. Untuk itu, menurut dia, Korsel siap merespons retorika tersebut.

Utusan Korsel tersebut juga mengatakan bahwa sikap negaranya tidak berubah, dan menambahkan bahwa Korsel "terbuka untuk melakukan dialog dan negosiasi serta diplomasi tanpa prasyarat apa pun."

Menanggapi pengiriman balon berisi "sampah" oleh Korut, Korsel mengumumkan rencana untuk menangguhkan Perjanjian Antar-Korea, yang ditandatangani pada 2018 untuk meredam ketegangan militer, di pihak mereka.

Korsel mengambil alih masa kepresidenan di Dewan Keamanan PBB dari Mozambik.

Rusia diperkirakan akan mengambil alih kursi kepresidenan pada bulan berikutnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Korut hentikan balon sampah dan berlanjut jika Korsel kirim selebaran

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2024