Jakarta (ANTARA) -
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla bertemu Menteri Pendidikan Afghanistan Maulwi Habibullah Agha di Kantor Kementerian Kabul guna membahas kondisi pendidikan di Afghanistan setelah berdamai, termasuk pemberian kesempatan berkuliah di Indonesia bagi pemuda Afghanistan.
 
"Salah satu kebutuhan pokok setelah Afghanistan berdamai dan berusaha bangkit dari ketertinggalan adalah pendidikan," katanya dalam rilis yang disiarkan dari Kabul, Afghanistan, Selasa.
 
Pada pertemuan itu, Wakil Presiden ke 10 dan 12 Indonesia tersebut menawarkan bantuan untuk ikut memperbaiki pendidikan di Afghanistan.
 
"Kami coba menawarkan kepada pemuda-pemuda Afghanistan untuk sekolah maupun kuliah di universitas di Indonesia," katanya.

Baca juga: JK harap pendidikan tinggi Islam dapat dipusatkan di Asia Tenggara
 
JK menambahkan tidak hanya Indonesia yang akan membantu perbaikan pendidikan di negara tersebut.

Ia berjanji mengajak beberapa negara Islam lainnya ikut membantu sistem pendidikan di Afghanistan.
 
"Kami akan mengajak negara-negara Islam lainnya untuk bekerja sama membangkitkan sektor pendidikan di sini setelah puluhan tahun berperang dengan negara asing. Karena faktor pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat terbelakang sehingga harus bisa dibantu untuk bangkit kembali," ujarnya.
 
Untuk agenda terdekat, ia menyatakan akan memperbaiki kurikulum pendidikan dengan mengundang para ahli pendidikan Afghanistan ke Indonesia agar dapat melakukan studi banding secara langsung.
 
"Itu untuk mempelajari bagaimana menggabungkan antara pendidikan agama dengan pendidikan dan ilmu teknologi," katanya.

Baca juga: UNICEF percepat bantuan bagi anak-anak Afghanistan terdampak banjir
Baca juga: Jusuf Kalla: Lulusan perguruan tinggi jangan malu jadi pengusaha

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024