Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menyatakan Kawasan Pulo Sibandang di Kabupaten Tapanuli Utara berpotensi menjadi salah satu objek wisata unggulan di sekitar Danau Toba.

"Pulo Sibandang ini mempunyai potensi besar, terutama karena masuk sebagai 'geosite' di Toba (Kaldera Toba)," ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut Zumri Sulthony di Medan, Selasa.

Zumri melanjutkan, setidak-tidaknya sejak satu tahun lalu, Pemprov Sumut telah mengintensifkan upaya pengembangan pariwisata di Pulo Sibandang.

Upaya pemerintah itu, dia menambahkan, mendapatkan dukungan dari masyarakat tiga desa yang ada di Pulo Sibandang yaitu Desa Sibandang, Desa Papande dan Desa Sampuran.

"Kami dan pemangku kepentingan terkait berkolaborasi dengan masyarakat di desa. Pelan-pelan peningkatan terus dilakukan," kata Zumri.

Satu langkah yang diambil, pemerintah mendorong pembentukan kelompok sadar wisata di Pulo Sibandang.

Kemudian, masyarakat di sana pun terlibat di sektor pelancongan dengan membuat tempat menginap "homestay".

"Sebelumnya di sana tidak ada penginapan untuk umum tetapi kami melibatkan masyarakat untuk mendirikan 'homestay'. Dengan begitu manfaat pariwisata ini langsung dirasakan masyarakat," tutur Zumri.

Bukan cuma itu, dia pun memastikan Disbudparekraf Sumut mendukung penuh acara-acara pariwisata dan budaya di Pulo Sibandang.

Satu di antaranya seperti Festival Kaldera Toba yang berlangsung pada 31 Mei-1 Juni 2024. Acara itu menampilkan berbagai aktivitas budaya setempat yang diikuti dengan edukasi kesehatan.

"Memang masih banyak yang perlu dilengkapi di Pulo Sibandang. Namun itu terus ditingkatkan bersama masyarakat. Apalagi akses ke Pulo Sibandang pun sudah baik," ujar Zumri.

Kawasan Pulo Sibandang merupakan salah satu dari 16 situs warisan geologi (geosite) di Toba Caldera UNESCO Global Geopark.

Pulo Sibandang adalah pulau yang terbentuk dari ledakan terakhir dan terhebat Gunung Purba Toba sekitar 74.000 tahun lalu. Kawasan Pulo Sibandang memiliki tiga desa yakni Desa Sibandang, Desa Papande dan Desa Sampuran.

Lokasi tersebut juga kaya akan budaya dan sejarah. Misalnya, di sana ada makam Raja Sorta Uluan dan benteng batu.

Selain itu, Desa Papande di Pulo Sibandang juga menjadi penghasil ulos harungguan yang masih diproduksi dengan alat tenun tradisional. Pulo Sibandang pun terkenal dengan tarian Hoda-hoda yang selalu dipadukan dengan seni bela diri khas Toba, mossak.

Kawasan Pulo Sibandang ditetapkan masuk ke jajaran 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2024 oleh Kemenparekraf RI.

Baca juga: BPS: Jumlah turis asing ke Sumut pada April tertinggi pascapandemi
Baca juga: Menparekraf: Danau Toba lokomotif pembangunan pariwisata Sumut
Baca juga: Alumni ITB dari kawasan Danau Toba: Sabtu disarankan libur sekolah

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024