Yogyakarta (ANTARA) - Musisi orkestra dari Kerajaan Inggris dan Keraton Yogyakarta, British Army Band Colchester dan Yogyakarta Royal Orchestra, menampilkan konser kolaborasi di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, untuk memperkuat hubungan persahabatan Indonesia-Inggris.

Dalam konser kolaborasi itu, alunan irama orkestra dan gamelan berpadu dengan menyuguhkan lagu Jawa berjudul "Suwe Ora Jamu" dan gending ciptaan Keraton Yogyakarta berjudul "Gita Taruna".

Konser tersebut sekaligus untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris.

"Dengan keunikan dan kesamaan latar belakang budaya dan pemerintahan kami, hari ini kami mempertemukan musisi dari dua kerajaan," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey saat pembukaan konser itu.

Menurut Jermey, hubungan Inggris-Indonesia, khususnya Kerajaan Inggris dan Keraton Yogyakarta sejatinya telah dirayakan berkali-kali pada masa lalu, termasuk saat kunjungan Ratu Elizabeth II pada 1974 dan Pangeran Wales pada 1989 dan 2008.

Baca juga: Inggris ingin bangun dunia aman dan makmur bersama Indonesia

Untuk memperkuat hubungan persahabatan, kata dia, kedua pihak telah mengumpulkan akademisi dan seniman dari Inggris dan Yogyakarta untuk berkolaborasi dalam proyek penelitian dan seni guna membawa perubahan sosial dan lingkungan yang positif.

"Saya berharap kita dapat terus mengembangkan kolaborasi ini di masa depan. Saya berharap kita juga dapat mendekatkan masyarakat kita melalui penampilan musik dari Yogyakarta Royal Orchestra dan British Army Band Colchester," ujar Jermey.

Sebelum tampil sepanggung, Yogyakarta Royal Orchestra lebih dulu menyuguhkan beberapa repertoar utama yakni "Gendhing Surceli" serta medley "Suara Suling" dan "Menthok-menthok".

Setelah itu, British Army Band Colchester menampilkan lima repertoar lagu berjudul "A Bridge Too Far", "Captain America", "Lord of The Dance", "Living on a Prayer", serta "Coldplay Classics".

Baca juga: Dubes baru Inggris yakin hubungan dengan Indonesia akan kian kuat

British Army Band Colchester adalah grup orkestra Angkatan Darat Inggris yang telah tampil di berbagai agenda militer dan sipil di Inggris serta negara-negara lain, termasuk mengiringi momentum pemakaman mendiang Ratu Elizabeth II dan Penobatan Yang Mulia Raja Charles III.

"Penampilan kedua band tersebut sangat memukau. Perpaduan alunan musik Inggris dan Indonesia yang kita saksikan hari ini menunjukkan betapa hebatnya kekuatan musik sebagai alat untuk menghubungkan masyarakat dan budaya antara kedua negara kita," ucap Jermey.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan kolaborasi orkestra dari musisi dua kerajaan itu dapat mewujudkan simbol dan selebrasi semangat kebudayaan Inggris dan Indonesia.

Menurut Raja Keraton Yogyakarta itu, perayaan 75 tahun hubungan antara Indonesia dan Kerajaan Inggris menjadi sebuah milestone penting yang merefleksikan kerja sama dan kepercayaan, yang telah dibangun bersama sejak 1949.

Baca juga: Dubes Inggris puji peran Raja Charles bangun hubungan dengan Indonesia

"Ini bukanlah sekadar pertunjukan musik, tetapi juga manifestasi dari harmoni budaya yang kita junjung tinggi. Sebagaimana setiap musisi orkestra memberikan suara yang unik nan harmonis, begitu pula hubungan antara Indonesia dan Inggris," tutur Sultan HB X.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024