Beijing (ANTARA) - Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mencapai kemajuan luar biasa dalam konservasi dan restorasi ekologis, yang memberikan kontribusi besar pada upaya global untuk membangun peradaban ekologis, kata seorang pejabat Kementerian Sumber Daya Alam China pada Senin (3/6).

Sambil menerapkan sistem garis merah untuk memisahkan wilayah-wilayah ekologis yang rentan, China telah merestorasi lebih dari 100 juta mu (sekitar 6,7 juta hektare) ekosistem yang mencakup pegunungan, sungai, hutan, lahan pertanian, danau, padang rumput, dan padang pasir, papar Lu Lihua dalam sebuah kegiatan bertema yang diselenggarakan oleh Kantor Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) China.

Tu Ruihe, selaku kepala kantor tersebut, mengatakan bahwa China telah banyak menuai pujian dari komunitas internasional karena meluncurkan dan memajukan proyek restorasi ekologis terbesar di dunia. Dia menyatakan harapannya agar negara tersebut dapat berbagi pengalaman dengan seluruh dunia.

Kegiatan bertema tersebut diadakan dua hari menjelang Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kegiatan ini mempertemukan para perwakilan dari PBB, badan pemerintah, lembaga penelitian, badan usaha, universitas, dan organisasi nonpemerintah.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini berfokus pada restorasi lahan, penggurunan, dan ketahanan terhadap kekeringan. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024