Bekasi, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan penanaman serentak 100 ribu pohon di 479 Kantor Pertanahan di seluruh Tanah Air dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, serta sebagai komitmen akselerasi penurunan emisi karbon.
 
"Kementerian ATR/BPN sebagai salah satu elemen penting dari pemerintah turut menghadirkan solusi dalam semangat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami lakukan secara serentak penanaman 100 ribu pohon di seluruh Indonesia, dan ini mudah-mudahan bisa berkontribusi pada lingkungan hidup kita," ujar Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, kerap disapa AHY di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
 
Menurut dia, jumlah pohon yang ditanam di masing-masing daerah sebanyak 200 pohon. Sementara, di Kabupaten Bekasi, terdapat dua jenis pohon yang ditanam di atas tanah kosong seluas 1 hektare, yaitu 180 bibit pohon mahoni, dan 20 bibit pohon buah dengan tinggi bibit 50 sentimeter.
   
Ia beralasan tanaman mahoni dipilih sebagai pohon yang ditanam, karena lahan yang dipenuhi oleh pohon tersebut dinilai bisa menyerap karbon dalam jumlah yang besar, sehingga hal ini selaras dengan visi nol emisi karbon (Net Zero Emission/NZE) yang diharapkan terwujud pada 2050.
 
AHY mengatakan penanaman pohon tersebut uga akan menjadi sebuah budaya dari lembaga yang dipimpinnya, dengan harapan tak hanya membawa manfaat kepada lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah perekonomian kepada masyarakat sekitar, dengan memanfaatkan lahan kosong supaya lebih produktif.

Baca juga: Menteri ATR komitmen layani masyarakat tanpa lihat latar belakang
 
Ia mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen mendukung segala kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berorientasi terhadap lingkungan, seperti halnya mempersiapkan regulasi soal perdagangan karbon (carbon trading).
 
"ATR/BPN siap untuk mendukung segala kebijakan Presiden Joko Widodo dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, ekonomi yang hijau, termasuk bagaimana kita mempersiapkan regulasi-regulasi instrumen untuk carbon trading," ujarnya.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024