Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan lingkungan hidup Kalpataru kepada 10 individu dan kelompok/komunitas berjasa dalam upaya pelestarian yang diharapkan berdampak dalam inovasi masyarakat dan menjaga lingkungan.

"Upaya memperbaiki dengan pemulihan lingkungan, terutama lahan, relevan dan menjadi perhatian masyarakat serta yang cukup menggembirakan bahwa dalam tiga sampai empat tahun terakhir semakin nyata peran generasi muda," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam seremoni Penganugerahan Kalpataru 2024 di Jakarta, Rabu.

Siti mengatakan penghargaan Kalpataru merupakan salah satu fokus dalam rangkaian dari Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, yang diperingati setiap 5 Juni. Pemberian penghargaan yang sudah dilakukan selama 44 tahun itu untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berjasa dalam sektor kehutanan dan lingkungan hidup.

"Kalpataru memberikan dampak untuk beberapa. Pertama, memotivasi dan mendorong kepeloporan penerima dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kehutanan," kata Siti.

Selain itu, Kalpataru diharapkan dapat meningkatkan peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan itu juga berdampak dapat mengangkat hasil karya masyarakat yang terbukti efektif dalam upaya pelestarian lingkungan serta mendukung sosialisasi ke masyarakat.

Baca juga: KLHK ajak generasi muda lebih peduli lingkungan dan selamatkan bumi
Baca juga: Peraih Kalpataru dari Jakut terinspirasi oleh Jokowi


Dia menjelaskan bahwa Kalpataru juga meningkatkan peran masyarakat dalam suatu gerakan konservasi sumber daya alam dan lingkungan sebagai kekuatan civil society bagi terimplementasikannya pembangunan secara berkelanjutan.

"Kelima, meningkatkan kesadaran dan membuka peluang bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas, serta mendorong prakarsa masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu dan kelompok masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan secara berkelanjutan." katanya.

Penghargaan itu, kata Siti, merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah dan menjadi amanah bagi penerima untuk tetap meningkatkan upaya-upaya yang sudah dilakukan.

KLHK menyerahkan penghargaan Kalpataru dalam kategori perintis lingkungan kepada Adolof Olo Wonemse dari Papua Barat karena upaya konservasi kerang kima, Infirmus Abis dari NTT untuk upaya pemenuhan air bersih, Sururi dari Jawa Tengah untuk konservasi ekosistem pesisir serta Komang Anik Sugiani dari Bali untuk pengelolaan sampah berkelanjutan.

Dalam kategori pengabdi lingkungan terdapat Idi Bantara sebagai Kepala BPDAS Way Seputih Way Sekampung KLHK dalam perannya untuk penanganan konflik lahan di Gunung Balak Reg. 38 dengan kemitraan bersama masyarakat.

Di kategori penyelamat lingkungan terdapat Masyarakat hukum Adat Punan Batu Benau Sajau dari Kaltara, Kelompok Sadar Wisata Bekayuh Baumbai Bebudaya dari Kaltim dan Kelompok Tani Hutan Wanapaksi dari D.I. Yogyakarta.

Untuk kategori pembina lingkungan diberikan kepada Dindin Komarudin dari Jakarta karena perannya dalam pengembangan bank sampah serta pembinaan anak jalanan dan Rukmini Paata Toheke dari Sulawesi Tengah untuk pembinaan perempuan dan konservasi berbasis adat.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024