Gaza (ANTARA) - Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza telah bertambah menjadi 36.550 orang, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut dalam sebuah pernyataan pers pada Selasa (4/6).

Selama 24 jam terakhir, tentara Israel menewaskan 71 warga Palestina dan melukai 182 lainnya, sehingga jumlah korban luka bertambah menjadi 82.959 orang sejak pecahnya konflik Israel-Palestina pada Oktober 2023.

Beberapa sumber keamanan Palestina mengatakan kepada Xinhua bahwa awak pertahanan sipil menemukan mayat 14 warga Palestina setelah tentara Israel menarik pasukan dari kawasan Tal al-Hawa di sebelah selatan Gaza City.

Di Rafah, kota paling selatan di Gaza, tentara Israel mengintensifkan serangan udara dan artilerinya di bagian timur, tengah, dan barat kota tersebut, menurut beberapa sumber dan saksi mata setempat.

Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada Selasa menyampaikan bahwa pabrik-pabrik desalinasi air di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi akibat kekurangan bahan bakar.

UNRWA menulis dalam sebuah unggahan di platform media sosial X bahwa keluarga dan anak-anak di Palestina harus menempuh perjalanan jauh di tengah cuaca panas untuk mendapatkan air.

Israel melancarkan serangan skala besar terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kurang lebih 1.200 orang tewas dan sekitar 250 orang lainnya disandera.
 
Seorang pria terlihat di sebuah bangunan yang hancur di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, pada 3 Juni 2024. (Xinhua/Mahmoud Zaki)
 
Orang-orang melewati sejumlah bangunan yang hancur di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara pada 3 Juni 2024. (Xinhua/Mahmoud Zaki)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024