Belgrade, Serbia (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon mengatakan bahwa Majelis Nasional Slovenia pada Selasa secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

“Hari ini adalah hari bersejarah! Majelis Nasional Slovenia telah secara resmi mengakui Palestina, menjadikan Slovenia negara ke-147 yang mengakui hal tersebut,” kata Fajon melalui media sosial X.

Pengakuan tersebut, lanjut dia, merupakan ekspresi komitmen Slovenia terhadap perdamaian dan keadilan. Slovenia berada pada posisi kebenaran dalam sejarah, berkontribusi terhadap solusi dua negara untuk perdamaian abadi.

“Dengan pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka hari ini, kami mengirimkan harapan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat dan Gaza,” ucap Perdana Menteri Slovenia Robert Golob.

Pemerintah Slovenia telah mendukung mosi untuk mengakui Palestina pekan lalu dan mengirimkan proposal tersebut ke parlemen untuk mendapatkan persetujuan akhir yang diperlukan agar keputusan tersebut dapat diterapkan.

Baca juga: Pemerintah Slovenia dukung gerakan akui negara Palestina

Partai oposisi Partai Demokrat Slovenia (SDS) sebelumnya mengajukan mosi untuk mengadakan referendum mengenai pengakuan negara Palestina tersebut yang kemudian menunda pemungutan suara.

Pemimpin SDS Janez Jansa mengklaim bahwa upaya pengakuan itu dapat merugikan negara dalam jangka panjang dan mengumumkan bahwa mereka meminta referendum.

Namun koalisi yang berkuasa yang memiliki suara mayoritas di parlemen, menolak usulan tersebut, dan menyetujui pengakuan tersebut dengan suara bulat 52 berbanding 0 di dewan dengan 90 kursi. Sementara oposisi kanan-tengah memboikot pemungutan suara tersebut.

Adapun langkah Slovenia untuk mengakui Palestina sebagai negara dilakukan setelah Spanyol, bersama Norwegia dan Irlandia, secara resmi mengakui Palestina pada 28 Mei.

Sumber : Anadolu

Baca juga: Prancis mungkin akui Palestina jika ada reformasi Otoritas Palestina

Baca juga: Tim ahli PBB desak semua negara akui kedaulatan Palestina


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2024