Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengusulkan target lifting minyak dan gas (migas) pada RAPBN 2025 berkisar di angka 1,58 juta–1,64 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Lifting migas pada RAPBN 2025 diusulkan sebesar 1,58 juta –1,64 juta BOEPD,” ujar Arifin dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI di Senayan Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, batas atas usulan lifting migas pada RAPBN 2025 sekitar 0,02 juta BOEPD lebih rendah daripada target lifting migas pada APBN 2024, yakni sebesar 1,668 juta BOEPD.

Arifin menjelaskan bahwa perhitungan usulan lifting migas untuk RAPBN 2025 berdasarkan pada realisasi lifting migas pada Mei 2024 yang sebesar 1,5 juta BOEPD, dan outlook lifting migas pada 2024, yakni sebesar 1,588 juta BOEPD.

Lebih lanjut, Arifin memaparkan rincian usulan target lifting migas untuk RAPBN 2025. Untuk lifting minyak bumi, Arifin mengusulkan sebesar 580–601 ribu barel minyak per hari (BOPD), serta untuk lifting gas bumi sebesar 1,003 juta–1,047 juta BOEPD.

Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga memaparkan terkait usulan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) untuk RAPBN 2025.

Baca juga: Menteri ESDM: Harga minyak mentah sudah turun

Baca juga: Menteri ESDM sudah beri Freeport surat rekomendasi ekspor konsentrat


Arifin mengajukan usulan ICP sebesar 75–85 dolar AS per barel. Batas atas dari usulan tersebut 3 dolar AS lebih tinggi apabila dibandingkan dengan ICP dalam APBN 2024.

“Harga minyak dunia 2025 ada pada kisaran 80,46–87,79 dolar AS per barel,” kata Arifin.

Usulan tersebut memerhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak, seperti kesepakatan perjanjian pembatasan produksi minyak dari negara-negara OPEC+ yang menguasai kurang lebih 40 persen produksi minyak dunia, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang, dan tensi geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.

Untuk diketahui, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor Minyak dan Gas (Migas) pada tahun 2025 mencapai Rp112,20 triliun, naik 1,8 persen dari target 2024 sebesar Rp110,15 triliun.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (29/5), mengatakan peningkatan PNBP tersebut diikuti oleh naiknya target lifting minyak bumi yang menjadi 597.000 barrel of oil per day (BOPD), serta lifting gas bumi menjadi 1,036 juta BOPD, dengan target harga jual minyak mentah (Indonesian Crude Oil Price/ICP) sebesar 80 dolar AS per barel.

Baca juga: Menteri ESDM sampaikan strategi transisi energi RI di pertemuan ETC

Baca juga: Menteri ESDM tegaskan komitmen Indonesia capai nol emisi karbon

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024