Istanbul (ANTARA) - Kota Istanbul yang ramai di Turki mencatat rekor tertinggi dengan menyambut 5,2 juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam empat bulan pertama 2024, menjadi sinyal prospek menjanjikan bagi target ambisius negara tersebut di sektor pariwisata untuk tahun ini.

Daya tarik Istanbul yang unik menghasilkan peningkatan signifikan jumlah wisatawan sebesar 10 persen pada periode Januari-April dibandingkan tahun lalu, demikian menurut data dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki.

Data terbaru dari kementerian tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah wisman meningkat 11,75 persen di seluruh Turki, mencapai 10,7 juta wisatawan pada periode yang sama.

Hamit Kuk, kepala penasihat presiden Asosiasi Agen Perjalanan Turki (TURSAB), mengatakan bahwa arus masuk yang luar biasa ini menggarisbawahi daya tarik Istanbul, yang menandakan kebangkitan sektor pariwisata yang lebih luas.

"Mencapai tingkat pertumbuhan tahunan 10 persen bukan hanya sekadar keinginan, namun (juga) penting bagi revitalisasi industri kita pascapandemi," kata Kuk dalam wawancara dengan Xinhua baru-baru ini.

"Bulan Juni tampaknya berada pada tingkat okupansi yang luar biasa, dan saat kita mendekati Juli dan Agustus, puncak musim pariwisata, optimisme sudah melonjak di kota ini," ujarnya.

Mencakup benua Eropa dan Asia, Istanbul dengan populasi 16 juta jiwa memiliki lokasi yang unik di sepanjang Selat Bosphorus, menambah kekayaan budaya dan signifikansi geografisnya, ungkap Kuk.
 
Wisatawan mengunjungi Masjid Biru di Istanbul, Turki, 30 Juli 2022. (Xinhua/Unal Cam)   


Istanbul, kota metropolitan yang menawan, menyuguhkan kehidupan berseri sepanjang waktu, dan bersejarah, menjadikannya salah satu kota tertua di dunia" tutur Kuk, seraya menambahkan bahwa "daya tariknya juga terletak pada racikan kulinernya yang dinamis, menawarkan beragam rasa yang memikat wisatawan dari seluruh dunia."

Tahun ini wisatawan yang paling banyak berkunjung ke Istanbul berasal dari Rusia, Jerman, dan Iran, disusul Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Arab Saudi.

Yildirim Tas, anggota dewan TURSAB, menekankan bahwa Istanbul harus meningkatkan kegiatan promosinya untuk menarik wisatawan dari berbagai kawasan di seluruh dunia.

"Agen perjalanan dapat mengatur pesawat sewaan untuk destinasi-destinasi dalam radius penerbangan empat jam. Namun, kami menghadapi tantangan dalam menarik wisatawan dari kawasan yang lebih jauh karena mahalnya harga tiket penerbangan di luar durasi tersebut," papar Tas.

Untuk mengatasi kendala ini, Tas menyarankan agar Turki meningkatkan upaya promosinya, seperti memproduksi film dokumenter yang menampilkan Istanbul di YouTube dan platform daring lainnya.

Berbicara di sebuah acara gastronomi di Istanbul pada Kamis (30/5) lalu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Mehmet Nuri Ersoy mengatakan bahwa pendapatan sektor pariwisata Turki mencapai sekitar 56 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.225) pada 2023, naik 12 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan jumlah wisatawan mencapai 56,7 juta.

Target sektor pariwisata Turki pada 2024 adalah menarik pendapatan sebesar 60 miliar dolar dan 60 juta wisatawan, katanya. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024