Jakarta (ANTARA) - Indonesian Heritage Agency (IHA) menyampaikan rekomendasi tiga museum di Jakarta yang dapat dikunjungi masyarakat untuk menumbuhkan dan membangkitkan semangat nasionalisme termasuk dalam memaknai Hari Lahir Pancasila.

IHA yang saat ini mengelola 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional mengajak pelajar dan mahasiswa untuk mengenal dan mempelajari perjalanan sejarah Indonesia melalui kunjungan ke museum-museum bersejarah.

Berikut tiga rekomendasi museum sejarah di Jakarta seperti dalam keterangan IHA di Jakarta, Rabu.

1. Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta menempati bangunan bersejarah yang dahulu merupakan sekolah kedokteran pertama di Indonesia yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda, STOVIA.

Sebagai saksi lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908, tempat ini tidak hanya menjadi tempat pendidikan, tetapi juga menjadi tempat lahirnya semangat kebangsaan di kalangan pemuda Indonesia.

Pengunjung dapat mengeksplorasi ruang-ruang asrama dan kuliah yang menggambarkan semangat kebangsaan serta mengikuti sesi edukasi yang memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah kebangkitan nasional.

2. Museum Sumpah Pemuda

Museum Sumpah Pemuda di Jakarta mengabadikan peristiwa bersejarah pada 28 Oktober 1928, saat para pemuda dari berbagai daerah Indonesia bersumpah untuk bersatu.

Dikelola oleh IHA, museum ini menampilkan koleksi berharga termasuk biola WR.Supratman yang digunakan untuk mengumandangkan lagu "Indonesia Raya" pertama kali.

Pameran foto dan dokumen asli dari era pergerakan pemuda serta rekonstruksi asrama pemuda, juga dapat memberikan pengunjung gambaran mendalam tentang semangat persatuan dan perjuangan para pemuda Indonesia.

Museum inipun menawarkan pameran interaktif dan program edukasi yang menekankan pentingnya semangat kebangsaan dan persatuan.

3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta, yang terletak di sebuah bangunan bergaya Art Deco, merupakan saksi bisu perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945.

Museum ini menyimpan artefak penting termasuk mesin tik yang digunakan untuk mengetik naskah proklamasi. Pameran di museum Perumusan Naskah Proklamasi menggambarkan proses perumusan secara komprehensif dan menampilkan lebih dari seribu benda bersejarah terkait perjuangan kemerdekaan.

Museum ini tidak hanya menjadi tempat pengenalan tokoh-tokoh proklamasi tetapi juga pusat kontemplasi sejarah yang edukatif dan menghibur, memperkaya pemahaman pengunjung tentang momen-momen bersejarah tersebut.

Melalui kunjungan ke museum-museum sejarah, para pelajar diharapkan dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang sejarah perjuangan bangsa, meningkatkan rasa kebangsaan dan memperkuat semangat persatuan dalam merayakan Hari Lahir Pancasila," demikian pesan IHA yang bernaung di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga: DKI tetapkan hampir 300 objek cagar budaya hingga 2024
Baca juga: Pemprov DKI kaji Pintu Air Istiqlal jadi cagar budaya

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024