"Oleh karena itu, pelestarian naskah kuno sangat penting. Naskah kuno adalah jendela untuk memahami sejarah dan budaya kita," katanya dalam siaran pers di Wonosobo, Rabu.
Ia menyampaikan bahwa melalui sosialisasi ini, pihaknya berharap dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pelaku kearsipan dalam mengelola dan melestarikan naskah kuno, sehingga warisan ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Baca juga: Pelestarian naskah kuno bagian dari penyelamatan dokumenter Nusantara
Menurut dia, naskah kuno memiliki peran penting dalam menyimpan informasi pengetahuan, sehingga penting untuk membuat nilai isinya tetap terjaga.
"Naskah kuno merupakan naskah dengan tulisan tangan yang berumur lebih dari 50 tahun dan memiliki nilai informasi yang berharga," katanya.
Ia menyebutkan kebanyakan naskah kuno merupakan kitab-kitab peninggalan seperti Al Quran, kitab kuning, dan lainnya. Sejauh ini Dinas Arpusda Kabupaten Wonosobo sudah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak untuk menjaring informasi terkait keberadaan naskah kuno.
Baca juga: Naskah kuno bantu masyarakat pahami rekam jejak bangsa
Dia berharap semakin banyak naskah kuno yang bisa dialihmediakan sehingga informasi di dalamnya bermanfaat untuk masyarakat umum.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan praktis dalam pengelolaan naskah kuno, mulai dari konservasi, digitalisasi, hingga penyimpanan dan aksesibilitas bagi masyarakat umum. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara berbagai lembaga dalam upaya pelestarian warisan budaya tertulis," katanya.
Ia menuturkan dengan diselenggarakannya sosialisasi ini, Dinas Arpusda Kabupaten Wonosobo berharap dapat membangun kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang kearsipan, khususnya dalam pengelolaan naskah kuno.
Baca juga: Pakar pendidikan dorong naskah kuno jadi Memori Ingatan Dunia
"Ke depan diharapkan lebih banyak program dan kegiatan serupa yang dapat dilakukan untuk terus memperkuat upaya pelestarian warisan budaya tertulis di Kabupaten Wonosobo," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024
