Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) terus berupaya meningkatkan pemahaman para petani setempat terhadap Gerakan Tanam Pro Organik.
 
"Peningkatan pemahaman itu sangat penting agar para petani di provinsi ini semakin mampu memproduksi pupuk organik maupun pupuk hayati," kata Sekretaris Dinas TPHP Kalteng Retno Nurhayati Utami Ningsih di Palangka Raya, Rabu.
 
Meski begitu, ia memastikan bahwa Gerakan Tanam Pro Organik itu, bukan berarti para petani tidak boleh menggunakan pupuk anorganik atau kimia.

Baca juga: Mahasiswa Unja kenalkan pupuk organik serbuk kayu, kurangi pupuk kimia
 
Dalam pengelolaan usaha tani, para petani tetap bisa menggunakan pupuk anorganik sesuai ketentuan dengan menerapkan konsep pemupukan berimbang.
 
"Itulah kenapa selalu dilaksanakan sosialisasi Sekolah Lapang (SL) Tematik Pertanian Organik. Jadi, pemahaman para petani terkait tanam pro organik itu lebih mendalam dan meningkat," kata Retno.
 
Dinas TPHP Kalteng pada 4 Juni 2024 telah melaksanakan SL Tematik Pertanian Organik di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tamban Catur, Kabupaten Kapuas.
 
Kegiatan SL ini merupakan program dukungan Kementerian Pertanian dan Pemprov Kalteng. Di mana SL itu bentuk sekolah yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan, yakni di lahan petani peserta SL.
 
Retno mengatakan lemerintah dari tingkat pusat hingga daerah, tidak hanya memberi bantuan maupun fasilitas pada aspek hulu saja, namun juga aspek hilirisasi komoditas padi sangat diperhatikan.

Baca juga: Unimed berikan pelatihan pembuatan pupuk organik ramah lingkungan
 
Saat ini sedang dibangun Rice Milling Plant (RMP) di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Rice To Rice di Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau.
 
"Semua upaya ini dilaksanakan agar gabah hasil panen para petani diserap dan diolah di Kalteng, serta membuat petani mampu menghasilkan beras kualitas medium dan premium, agar diperoleh harga yang lebih menguntungkan para petani," kata dia.
 
Sementara itu untuk membantu pembelian sarana produksi, Pemprov Kalteng bekerja sama dengan Bank Kalteng meluncurkan Kartu Tani Berkah. Pada tahap pertama diberikan bantuan kepada 49.308 petani se-Kalteng sebesar Rp500.000 per petani.
 
"Saat ini masih pada tahap proses pendataan dan persiapan-persiapan lainnya, insya Allah tidak lama lagi Bapak Gubernur akan melaksanakan launching Kartu Tani Berkah bersama kita semua," demikian Retno.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024