Makassar (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, melakukan penanaman 5.000 mangrove di tiga desa/kelurahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Balantieng, Rabu, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.

Penanaman mangrove dilakukan secara simbolis, dan dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih pantai di Lingkungan Babana, Kelurahan Dannuang, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba.

Kepala DLHK Bulukumba Andi Uke Indah Permatasari, dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan pihaknya bekerja sama dan berkolaborasi dengan LSM yang bergerak di bidang lingkungan untuk kegiatan tersebut.

"Ini kegiatan menjaga dan memelihara DAS Balangtieng yang dilaksanakan bersama LSM Saukang," ujarnya.

Baca juga: Kawasan Mangrove Luppung di Bulukumba jadi objek penelitian 

Andi Uke menuturkan, selama sebulan dari 5 Juni sampai 5 Juli 2024, DLHK Bulukumba akan melakukan beberapa kegiatan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.

"Ada juga DLHK road to school. Jadi, kami akan mengunjungi sekolah-sekolah untuk mengedukasi pengelolaan sampah," katanya.

Menurut dia, berbagai kegiatan tersebut, tidak sekadar seremoni saja, tetapi memang berupa aksi kepedulian bersama terhadap lingkungan.

Dia berharap aksi-aksi seperti ini bisa menjadi budaya di masyarakat untuk menjaga bumi sebagai tempat tinggal bersama.

"Belakangan ini kita lihat beberapa bencana alam, seperti tanah longsor dan abrasi. Ini jadi perhatian bersama untuk mengatasi fenomena alam yang terjadi," ujar alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tersebut.

Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia Cilacap tanam 1.600 bibit pohon kelapa

Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyampaikan apresiasi atas gerakan penanaman pohon dan bersih-bersih pantai. Menurut dia, menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

"Jauh sebelum jadi bupati, saya sudah terjun sebagai pemerhati lingkungan. Banyak yang sudah saya bantu untuk mangrove seperti di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng," ujarnya.

Untuk menjaga keseimbangan alam, pihaknya akan membuat regulasi yang mengatur persentase tanaman jangka pendek dan jangka panjang di wilayah hulu.

"Termasuk mengatur dan menjaga sempadan DAS dengan tanaman yang memiliki daya serap air seperti sukun," katanya.

Direktur LSM Saukang Andi Fatahuddin dalam laporannya, menjelaskan DAS Balantieng yang wilayahnya membentang dari pegunungan Kabupaten Sinjai hingga bermuara di pesisir Kabupaten Bulukumba memiliki luas 20.605 hektare.

Baca juga: Pemprov Bali gandeng pelajar tanam 500 bibit bakau di Arboretum Park

DAS ini, kata dia, terdiri atas kawasan hutan lindung 3.194 hektare, hutan produksi 255 hektare, kawasan konservasi 516 hektare, dan Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 16.640 hektare.

"Secara administratif terdapat 35 desa yang berada dalam cakupan DAS Balantieng, terdiri atas 4 desa di Kabupaten Sinjai dan 31 desa di Kabupaten Bulukumba," katanya.

 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024