Jambi (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan revitalisasi di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, termasuk pembangunan museum, merupakan langkah penting dari pemerintah untuk melindungi warisan budaya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan di Kabupaten Muaro Jambi, Rabu, bahwa KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddhisme tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual.

"Kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan kajian mendalam peradaban Muarajambi yang hilang melalui ekskavasi benda sejarah, mengidentifikasi makna-makna budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya, dengan tujuan akhir untuk mengembalikan KCBN Muarajambi menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi publik,” kata Hilmar Farid.

Baca juga: Candi Muarojambi tempat pusat perayaan Waisak se-Sumatera

Dia mengatakan hal tersebut saat peletakan batu pertama (groundbreaking) Museum KCBN Muarajambi.

Hilmar menjelaskan museum itu akan menjadi yang terluas di Indonesia dengan luas 10 hektare, berlokasi di kawasan candi Buddha terluas di Asia seluas 3.981 hektare.

Selain museum, lanjut Hilmar, ada juga pusat kegiatan UMKM masyarakat, pusat informasi turis, serta ruang anak di area tersebut.

Dia menjelaskan bahwa saat proses ekskavasi, mereka menemukan berbagai peninggalan, contohnya perhiasan emas, patung, juga semacam prasasti.

Baca juga: Logam peninggalan sejarah ditemukan di kompleks Candi Muarojambi

"Ada patung andesit yang membuktikan dia dibawa dari luar. Bukan berasal dari sini. Ada keramik China kita temukan di sini. Ini tempat yang cukup kosmopolitan di masa lalu. Semua temuan kita simpan di Balai Pelestarian Kebudayaan. Nanti kalau museum sudah dibangun, koleksinya akan diintegrasikan di sini," kata Hilmar.

Menurutnya, diduga masih akan lebih banyak lagi temuan di kawasan itu karena masih ada beberapa hektare area yang belum disentuh untuk ekskavasi.

Dia menuturkan kompleks candi Buddha tersebut sudah menarik arkeolog mancanegara sejak tahun 90an. Hilmar berharap temuan-temuan baru tersebut dapat menambah perhatian dunia terhadap situs budaya itu.

Hilmar juga berharap museum tersebut dapat diselesaikan pada Oktober, sehingga bisa digunakan untuk menyelenggarakan ulang tahun Provinsi Jambi.

Baca juga: Masterplan Muarojambi mempercepat pengembangan kawasan candi

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024