Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kolaborasi BMKG dengan berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) sukses menekan angka kecelakaan pada saat cuaca ekstrem.
 
Ia menerangkan kolaborasi BMKG, khususnya dengan Kementerian Perhubungan, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), dan Korlantas dalam program kerja joint SOP berhasil meminimalisir kecelakaan angkutan pada saat terjadinya cuaca ekstrem ketika musim mudik Lebaran 2024.
 
“Sejak tahun lalu telah disusun joint SOP antara BMKG, BPTD, Kementerian Perhubungan, dan Korlantas apabila terjadi peringatan dini. Jadi meskipun beberapa kali terjadi cuaca ekstrem dan peringatan dini, berkat dukungan dan kerja sama dari Kementerian Perhubungan dan pihak terkait lainnya, kecelakaan dapat dihindari,” ujarnya saat Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan berkat joint SOP tersebut seluruh seluruh K/L terkait dapat langsung menerima peringatan dini yang dikeluarkan oleh radar BMKG, di samping masyarakat yang juga dapat langsung mengakses peringatan dini tersebut melalui berbagai kanal media sosial BMKG.

Baca juga: BMKG paparkan penyebab kenaikan suhu signifikan di Jakarta
 
Dengan penerimaan peringatan dini yang langsung dan cepat dari radar BMKG, kata dia, berbagai pihak terkait dapat langsung mengambil keputusan guna meminimalisir kecelakaan angkutan maupun korban jiwa pada saat mudik Lebaran 2024.
 
“Karena kami memasang radar, radar akan memberikan informasi. Apabila harus waspada, akan muncul warna kuning pada radar, dan radar itu masuk ke BPTD. Kemudian peringatan dini yang pertama akan kami keluarkan apabila muncul warna kuning tersebut,” jelas Dwikorita.
 
Salah satu keberhasilan kolaborasi tersebut ialah peringatan dini terkait cuaca ekstrem, termasuk potensi awan Cumulonimbus maupun abu vulkanik dari radar BMKG yang disampaikan kepada Kementerian Perhubungan, AirNav, serta pengelola bandara sehingga sukses mencegah kasus kecelakaan udara.

Baca juga: Potensi cuaca ekstrem, BMKG tetapkan tiga daerah bertatus siaga
 
Tidak hanya itu, menurut dia, keberhasilan kolaborasi BMKG tersebut juga terlihat melalui minimnya kecelakaan angkutan jatuh ke laut pada saat akan menyeberang di pelabuhan.
 
“Alhamdulillah, saat kemarin meskipun beberapa kali terjadi peringatan dini, juga tidak ada mobil yang masuk ke laut, tidak ada truk yang masuk ke laut, karena kerja sama dengan BPTD, Korlantas, dan ASDP,” ujarnya.
 
Oleh karena itu pihaknya berharap kolaborasi tersebut dapat semakin diperkuat, khususnya pada saat akan terjadinya cuaca ekstrem.

Baca juga: BMKG ajak dunia kolaborasi hasilkan data kelautan akurat dan handal

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024