Beijing (ANTARA) - China berharap Uni Eropa (UE) akan menghormati komitmennya dalam menegakkan perdagangan bebas dan menentang proteksionisme, serta bekerja sama dengan negara itu untuk menjaga kepentingan keseluruhan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-UE.

Pernyataan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam sebuah taklimat pers rutin ketika menanggapi pernyataan Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell bahwa "memisahkan diri" dari China sangat sulit.

Dalam sebuah wawancara belum lama ini, Borrell mengungkapkan harapan untuk melanjutkan perdagangan yang saling menguntungkan, adil, dan seimbang dengan China. Borrell juga menyebutkan bahwa UE tidak akan mengikuti Amerika Serikat dalam memberlakukan tarif terhadap China, dan bahwa perang perdagangan harus dihindari.

Mao mengatakan hubungan ekonomi dan perdagangan China-UE saling menguntungkan dan bermanfaat. Dia menambahkan bahwa proteksionisme hanya akan berujung pada jalan buntu, sedangkan keterbukaan dan kerja sama adalah jalan yang benar.

Mao mencatat bahwa China dan UE merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi satu sama lain, dengan nilai perdagangan rata-rata hampir 1,5 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.225) per menit. Selain itu, nilai total investasi dua arah juga telah melampaui 250 miliar dolar AS. Perusahaan-perusahaan dari kedua belah pihak pun terus meningkatkan investasi di pasarnya masing-masing.

"Layanan kereta barang China-Eropa telah mencatat lebih dari 90.000 perjalanan, menciptakan saluran perdagangan yang signifikan antara Asia dan Eropa. Rantai pasokan, industri, dan nilai dari kedua belah pihak juga sudah terintegrasi dan saling berkaitan," ujar Mao.

Dia menambahkan bahwa China akan terus mendorong keterbukaan tingkat tinggi serta menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, inklusif, dan transparan bagi perusahaan-perusahaan dari semua negara.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024