Samarinda (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur(Kaltim) mempromosikan potensi dan peluang investasi kawasan industri di provinsi ke investor.

"Kami terus mempromosikan investasi, tidak hanya menggunakan berbagai medium promosi tetapi juga memfasilitasi pertemuan antara investor dengan pengelola kawasan industri," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim Riawati di Samarinda, Rabu.

Menurutnya, Kaltim kaya akan sumber daya alam, menawarkan berbagai kawasan industri strategis yang dikembangkan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Kawasan-kawasan ini mencakup Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kutai Timur, kawasan industri Kariangau di Balikpapan, dan kawasan industri Buluminung di Penajam Paser Utara.

Selain itu, terdapat pula kawasan industri berbasis migas dan kondensat di Bontang dan Kutai Kartanegara.

"Tujuan utama dari pengembangan kawasan industri ini bukan hanya untuk menyerap tenaga kerja lokal tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat," tandas Riawati.

Menurutnya, dengan adanya infrastruktur yang memadai, seperti jaringan gas dan fasilitas kesehatan, serta dukungan dari pemerintah, kawasan industri di Kaltim diharapkan dapat bersaing dengan kawasan industri lain di Indonesia.

Lanjutnya, dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara, maka kolaborasi antara pemerintah provinsi, Bank Indonesia, dan Kementerian Investasi sehingga berbagai studi dan proyek investasi telah disiapkan untuk menarik investor.

"Pemerintah daerah memberikan berbagai insentif dan kemudahan untuk menarik investasi, termasuk perizinan yang lebih efisien," ucapnya.

Dengan adanya kebijakan ini, maka diharapkan akan ada peningkatan dalam jumlah investasi yang masuk ke Kaltim, khususnya dalam pengolahan produk kelapa sawit dan dukungan bagi PT Pupuk Kaltim.

Riawati meneruskan bahwa Pj Gubernur Kaltim mengakui bahwa ketersediaan infrastruktur merupakan aspek penting yang harus diperhitungkan untuk mewujudkan kawasan industri dan ekonomi baru yang berkelanjutan.

Dengan demikian, Kaltim berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia Timur, sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan di luar pulau Jawa.

"Dari kekayaan sumber daya alam Kaltim merupakan modal strategis untuk menjadi tuan rumah bagi industri-industri baru yang akan membawa kemajuan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup bagi warganya," tutur Riawati.
Baca juga: China jadi investor terbesar 2022 di Kaltim, mencapai 60,25 juta dolar
Baca juga: Pemprov Kaltim buka peluang investasi untuk pengusaha Malaysia
Baca juga: Menyongsong masa depan ekonomi Nusantara dari Kalimantan Timur

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2024