Makkah (ANTARA) - Inspektur Jenderal Kementerian Agama Faisal Ali Hasyim memantau layanan "fast track" setibanya di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) di Jeddah dan mengapresiasi layanan tersebut karena dinilai memudahkan jamaah.

"Alhamdulillah, saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas, terutama yang ada di Bandara Jeddah ini. Saya melihat prosesi kedatangan jamaah sudah berjalan seperti yang kita harapkan," ujar Faisal di Jeddah, Kamis.

Menurut dia, layanan fast track sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan dan semakin menambah kenyamanan jamaah.

Pada layanan fast track jamaah bisa langsung menuju bus tanpa harus antre saat proses pemeriksaan imigrasi. Sebab, prosesnya telah dilakukan di embarkasi di Indonesia.

"Kita lihat di SOP, di lokasi fast track tadi, kita lihat cepat. Membuat jemaah itu lebih nyaman," kata dia.

Faisal mengatakan layanan fast track yang ditinjau sebelumnya di embarkasi Solo dan embarkasi Surabaya juga terbukti meningkatkan kenyamanan jamaah karena dapat memangkas masa tunggu jamaah ketika di imigrasi.

"Dengan fasilitas fast track ini kita berharap jamaah haji kita semakin puas dengan pelaksanaan ibadah haji," katanya.

Terkait dengan upaya penambahan layanan fast track di embarkasi lainnya, Irjen Faisal menyebut bahwa Inspektorat Jenderal Kemenag akan melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana embarkasi lain dapat dikembangkan untuk lokasi fast track.

"Mungkin nanti kita coba lihat apakah embarkasi seperti Balikpapan atau di Makassar apakah memungkinkan untuk dijadikan lokasi fast track karena terkait kesiapan sarana dan prasarana," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga turut serta menyapa dan melayani jamaah calon haji lanjut usia dari kelompok terbang (kloter) JKS-53 embarkasi Bekasi yang baru saja mendarat di Bandara Jeddah.

Baca juga: Wapres: Layanan jalur cepat ke Makkah buah hubungan baik RI-Arab Saudi

Baca juga: Wapres harap layanan "fast track" jamaah haji Indonesia diperluas

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024